Ibu Gantung Diri, 2 Anaknya Tewas di Kamar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Jun 2023 21:16 WIB

Ibu Gantung Diri, 2 Anaknya Tewas di Kamar

i

Lokasi rumah di daerah Patrang, Jember, setelah ditemukan ibu dan dua anaknya meninggal dunia.

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Tragedi memilukan terjadi di Kecamatan Patrang, Jember. Seorang ibu berinisial HK (31) ditemukan tewas diduga gantung diri di dalam rumahnya sementara 2 anaknya meninggal di kamar.

Orang yang pertama kali menemukan ketiga jenazah ialah sang suami, AR (36) yang baru saja pulang bekerja. Pria itu sempat menunggu cukup lama hingga dibukakan pintu oleh anaknya.

Baca Juga: Angka Kemiskinan Ekstrem di Jember Peringkat ke-18 Terendah di Jatim

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (17/6/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. AR yang berjualan Cilok di depan RS dr Soebandi Jember saat itu baru pulang ke rumah.

Tiba di rumah, AR mengetuk pintu tapi tidak ada yang membukakan. Hingga setelah mengetuk cukup lama, anaknya bernama RKZ (6) diduga terbangun dan membukakan pintu.

Betapa terkejut AR ketika masuk rumah dan mendapati istrinya sudah dalam keadaan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, tergantung. Demikian juga 2 anaknya yang lain.

Seketika AR berteriak histeris. Teriakan pilu pria itu membangunkan para tetangga yang kemudian berdatangan ke rumah itu. Hingga peristiwa itu dilaporkan kepada pihak berwajib.

"Korban ini punya 3 anak. Yang meninggal itu anak pertama dan yang balita usia 8 bulan itu anak ketiga. Nah, yang membukakan pintu ini anak kedua," ujar salah satu tetangga korban yang meminta namanya tidak disebutkan, Sabtu (17/6).

AR berteriak histeris karena menemukan HK, istrinya tewas tergantung di daun pintu, sedangkan anak pertama dan terakhirnya LA (7) dan AVS yang masih 8 bulan meninggal di kamar.

"Saat saya ke sana, posisi si ibu tergantung di pintu kamar. Menghadap ke dalam kamar. Kalau dua anaknya itu tergeletak di ranjang kamar," kata Kepala Lingkungan Krajan Sumardiono.

Sumardiono pun melaporkan peristiwa itu ke perangkat desa dan perangkat desa melapor ke polisi. Tak berselang lama, petugas dari Polsek Patrang dan Polres Jember datang ke lokasi.

"Kita nggak berani ngapa-ngapain. Yang menurunkan jenazah ibunya dan mengevakuasi jenazah anaknya petugas kepolisian. Dibawa ke RSD dr. Soebandi Jember," katanya.

 

Anak Kedua Selamat

Sebelum melakukan proses evakuasi, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP. Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat menyampaikan hasil olah TKP petugas di lokasi.

Dia menyatakan bahwa kuat dugaan sang ibu sengaja gantung diri. Kesimpulan awal itu diambil dari sejumlah fakta yang ditemukan polisi saat melakukan olah TKP.

"Saat kejadian, pintu rumah terkunci dari dalam. Di dalam rumah hanya ada si perempuan dengan tiga anaknya. Jadi untuk yang ibunya kuat dugaan sengaja bunuh diri," kata Nurhidayat.

Sementara, untuk 2 anak yang meninggal di kamar, polisi masih menyelidiki penyebabnya. Satu-satunya saksi di rumah itu adalah anak kedua berusia 6 tahun.

"Yang meninggal anak pertama dan ketiga. Kondisi dalam rumah juga masih rapi. Jadi peristiwanya memang tertutup," ujar Nurhidayat.

Baca Juga: Padamkan Api, Lansia di Jember Tewas

 

Alami Gangguan Kejiwaan

Berdasarkan keterangan suami kepada pihak Desa, HK selama ini memang mengalami gangguan kejiwaan berupa depresi dan memang rutin berobat ke rumah sakit.

"Informasi dari suaminya, istrinya ini mengalami gangguan kejiwaan. Sebulan sekali periksa ke RS dr Soebandi. Tadi (kemarin) di lokasi saya lihat polisi juga mengamankan beberapa obat. Itu obat untuk mengobati si HK ini," kata Kepala Lingkungan Krajan, Sumardiono.

Terkait kondisi anak nomor 2 korban yang ditemukan dalam kondisi selamat, Nurhidayat menyebutkan bahwa saat ini anak itu mendapatkan pendampingan secara khusus. Terutama demi menjaga kondisi psikologis bocah perempuan berusia 6 tahun itu.

"Kemudian untuk anak yang nomor dua Alhamdulillah kondisinya selamat. Masih kami laksanakan pendampingan dan perlindungan mental. Bapak Bupati Jember bahkan juga menurunkan tim psikolog untuk mendampingi," ujar Nurhidayat.

 

Anak Kedua, Saksi Kunci

Lebih lanjut Nurhidayat menjelaskan bahwa anak kedua yang selamat itu saat ini merupakan saksi kunci. Karena dia satu-satunya orang yang berada di lokasi kejadian ketika peristiwa memilukan itu terjadi.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Jember Naik Selama Libur Lebaran 2024

"Karena sang anak ini, yang tahu persis dan kemungkinan besar anak ini yang nantinya lebih detail memberikan informasi. Tapi untuk itu (meminta keterangan), kami masih menunggu rekomendasi dari dokter dan tim psikolog," ujar Nurhidayat.

Dia memastikan bahwa timnya hingga saat ini masih terus bekerja untuk mendalami kasus ini. Keterangan dari anak kedua yang selamat itu akan menjadi tabir pembuka kasus kematian ibu dan 2 anak di dalam rumah yang tertutup tersebut, karena tidak ada saksi lainnya.

 

Pernah Mau Bunuh Diri

Camat Patrang Farisa Jamal Taslim menyebutkan bahwa beberapa bulan lalu HK sempat menghilang dari rumah mencoba bunuh diri dengan lompat ke sungai di Kecamatan Kalisat sambil menggendong anaknya.

"Kejadiannya beberapa bulan lalu, pokoknya belum setahun info yang kami dapatkan," ujar Faris.

Aksi percobaan bunuh diri itu berhasil digagalkan warga. HK pun dibawa ke rumah keluarganya di Kecamatan Ajung. Di sana perempuan itu kembali lompat ke sungai bersama anaknya. "Yang sering diajak bunuh diri itu anaknya yang pertama yang usia 7 tahunan," kata Faris.

SM (65) mertua korban menyatakan bahwa HK memang mengalami depresi. Bukan depresi yang sampai mengamuk, tapi lebih banyak berdiam diri seperti orang melamun. "Walaupun ada orang ngajak ngomong, dia diam aja. (Depresinya) sudah lama. Setelah menikah," kata SM. jam/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU