SURABAYAPAGI.COM, Madiun – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melalui Dinas Perdagangan berencana menata tempat berjualan untuk para pelaku usaha pedagang kali lima (PKL). Hal tersebut bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur ke arah yang lebih baik.
Oleh sebab itu, Dinas Perdagangan bersama Wali Kota Madiun Maidi memberikan pembinaan kepada 100 PKL perwakilan dari berbagai paguyuban yang berlangsung di Aston Hotel, Madiun, Senin (19/6/2023).
Baca Juga: Dikunjungi Vinanda - Gus Qowim, PKL GOR Jayabaya : Kami Kangen Jualan di GOR
"Penataan kota saat ini tidak hanya fisik, tapi sumber daya manusianya juga. Termasuk PKL akan ditata seperti di negara maju," kata Maidi, Senin (19/6/2023).
Menurutnya, PKL merupakan bagian dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sangat penting lantaran ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun. Maka dari itu, keberadaan PKL wajib untuk terus dibina agar turut mendukung pembangunan di Kota Madiun.
Maidi memang dinilai cukup berhasil dalam menghadirkan pembangunan yang bermuara pada peningkatan ekonomi. Salah satu contohnya pembangunan puja sera Pasar Sleko. Puja sera tersebut cukup berhasil mendongkrak penghasilan pedagang di sana.
Tak hanya itu, pembangunan serupa juga tengah dilakukan di sejumlah titik lainnya. Seperti sentra kuliner Rimba Darma, Lapangan Olahraga Gulun, Alun-alun, dan lainnya. Pedagang di kawasan tersebut wajib turut mengikuti perubahan.
Baca Juga: Tukang Becak, Ojek dan PKL Stasiun Kediri Deklarasi Dukung Vinanda-Gus Qowim
“Kalau tempatnya sudah bagus, pedagangnya juga harus bagus. Harus melayani dengan baik,” tegasnya.
Selain itu, pedagang juga wajib menjaga kebersihan. Baik lingkungan maupun pribadi. Hal itu penting agar membuat pembeli nyaman. Terlebih lagi pembeli bukan dari lokal daerah setempat, namun juga datang dari berbagai daerah.
Dengan sejumlah pembenahan itu, dalam jangka menengah dan panjang nantinya diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota setempat.
Baca Juga: Sebabkan Kemacetan, Sejumlah PKL akan Ditertibkan
Maidi menegaskan bahwa wisatawan harus diberikan kesan yang baik. Sehingga diharapkan mereka kembali datang dengan mengajak banyak orang lainnya.
“Kota ini kalau tidak ada yang datang, ekonomi bisa mati. Karena kita tidak punya sumber daya alam. Jadi saya minta kalau melayani pembeli yang baik dan sopan. Ini penting untuk keberlangsungan ke depannya," tuturnya.
Oleh karena itu, melalui pengawasan dan pembinaan, PKL diharapkan dapat tetap beraktivitas tanpa meninggalkan prinsip kepentingan umum, sosial, budaya, ekonomi, keamanan, ketertiban, kesehatan, dan kebersihan lingkungan. mdn
Editor : Redaksi