Kendalikan Inflasi, TPID Sumenep Gelar Sidak Harga Bahan Pangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Jun 2023 03:58 WIB

Kendalikan Inflasi, TPID Sumenep Gelar Sidak Harga Bahan Pangan

i

Pasar Anom Baru Kabupaten Sumenep. Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar Anom Baru, Selasa (20/6/2023). Hal tersebut bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Sumenep.

Pasar tradisional tersebut merupakan pasar terbesar di kabupaten paling timur Pulau Madura, dan menjadi indikator penting dalam mengetahui harga terkini kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras, minyak goreng, cabai, telur, dan lainnya.

Baca Juga: Petugas Gabungan Kota Madiun Masih Temukan Penyalahgunaan Elpiji 3 Kg

“Pantauan ini kami lakukan untuk mengetahui harga dan stok sembako di pasaran jelang Idul Adha. Sebenarnya inflasi itu tidak bisa kita hindari, tapi bisa kita kendalikan dan tidak selamanya inflasi itu berefek negatif. Karena tetapi ada sisi positifnya juga, namun harus tetap dikendalikan," kata Plt Kabag Perekonomian Setkab Sumenep, Heru Santoso, Selasa (20/6/2023).

Berdasarkan hasil sidak tersebut, sejumlah komoditas terpantau mulai mengalami kenaikan harga seperti bawang, cabai, dan sayur mayur. Sejumlah kebutuhan pokok masyarakat tersebut juga berpotensi naik lagi mendekati Hari Raya Idul Adha 1444 H.

"Beberapa harga komoditas yang kami temukan di pasar ada yang mengalami kenaikan, ada yang tetap dan ada juga yang turun. Untuk harga telur, tetap di angka 30 ribu per kilo,” ujarnya.

Heru menuturkan, salah satu penyebab kenaikan harga barang itu karena faktor jarak pengiriman. Pasalnya, dari beberapa komoditi yang dijual di pasar itu didatangkan dari luar Madura.

“Tadi sayuran mulai naik meski tidak banyak. Kenaikannya sekitar Rp500 -1.000 saja. Kata penjualnya, sayuran itu kulakannya dari luar kota. Harga kulaknya naik. Ditambah ada biaya transportasi yang lumayan. Ini terkait pola distribusi,” terangnya.

Selain itu, harga telur dan daging ayam berpotensi mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan karena naiknya permintaan konsumen menjelang Hari Raya Idul Adha sedangkan stok tetap. Oleh sebab itu, harga menjadi naik.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Tegaskan Elpiji 3 Kg Hanya untuk Masyarakat Miskin

“Tapi kalau melonjaknya karena permintaan, biasanya tidak lama kenaikan harganya. Setelah permintaan stabil, harga akan turun lagi,” ucapnya.

Kendati demikian, Heru memastikan bahwa stok aman meski ada lonjakan permintaan konsumen.

“Kami meyakini stoknya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Sumenep. Tidak sampai terjadi antrian panjang di pasar untuk pembelian kebutuhan pokok di pasar tradisional,” tuturnya.

Kabag Umum Setkab Sumenep ini mengatakan, hasil survei lapangan itu akan dirapatkan guna mencari solusi terbaik untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Sumenep.

Baca Juga: Antisipasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemkab Jombang Gelar Sidak

Lebih lanjut, ia menambahkan, sidak yang dilakukan TPID Sumenep ini merupakan salah satu langkah nyata pemerintah daerah dalam mengawasi dan mengendalikan inflasi yang dapat mempengaruhi daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

“Langkah-langkah pengawasan terhadap kenaikan harga komoditas pokok ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi di Kabupaten Sumenep,” harapnya.

Heru pun berharap masyarakat Sumenep dapat memperoleh manfaat dari upaya pengendalian inflasi ini dengan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok yang diperlukan sehari-hari. smn

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU