Musim Panen Tembakau, Ramai Turis Mancanegara ke Jember

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 05 Jul 2023 09:50 WIB

Musim Panen Tembakau, Ramai Turis Mancanegara ke Jember

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Musim panen tembakau kali ini rupanya menarik perhatian turis mancanegara untuk mengunjungi Kabupaten Jember. Hal tersebut dapat terlihat dari masa tinggal tamu berkewarganegaraan asing yang lebih lama jika disbanding hari biasa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember Tri Erwandi mengatakan, komposisi tamu pengunjung hotel setara bintang pada Mei 2023 masih didominasi tamu domestik yakni 99,58 persen berbanding 0,42 persen tamu asing.

Baca Juga: Harga Tembakau di Lamongan Melejit, Petani Riang Gembira

Kendati demikian, rata-rata lama menginap tamu mancanegara masih lebih lama dibandingkan tamu domestik yakni 3,39 hari berbanding 1,15 hari.

“Kalau wisatawan domestik rata-rata orang Jember sendiri. Tidak mungkin menginap. Yang harus diupayakan datang adalah wisatawan domestik dari luar Jember,” kata Tri di Jember, Senin (3/7/2023).

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember Teguh Suprayitno menyampaikan bahwa para pengunjung berkewarganegaraan asing itu berbisnis tembakau. Sehingga mereka melakukan survei dan menginap agak lama lantaran tak hanya mengunjungi satu destinasi perkebunan tembakau.

“Yang kami lihat, semoga trennya tidak menurun, tamu-tamu dari Eropa pada bulan-bulan ini banyak ke Jember. Salah satunya karena memang sekarang di Jember musim tembakau,” ujar Teguh.

Baca Juga: Pemkab Lumajang Dorong Pengembangan Komoditas Tembakau dan Kopi

Adapun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember 2021-2026 memang menempatkan tembakau sebagai satu keunggulan di antara keunggulan daerah lainnya.

Pada 2020, RPJMD mencatat produktivitas tembakau kasturi di Jember adalah 1.530 kuintal. Ada 23 kecamatan yang menjadi sentra budidaya, di antaranya yakni Kecamatan Kalisat, Kecamatan Pakusari, Kecamatan Sukowono, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Wuluhan, dan Kecamatan Arjasa.

Kemudian, Kecamatan Ledokombo, Kecamatan Sumberjambe, Kecamatan Tanggul, Kecamatan Puger, Kecamatan Jelbuk, Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Jenggawah, Kecamatan Balung, Kecamatan Ambulu, Kecamatan Mumbulsari, Kecamatan Silo, Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Mayang, Kecamatan Patrang, Kecamatan Sukorambi, Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan Ajung.

Baca Juga: Harga Tembakau di Probolinggo Tembus Rp45 Ribu per Kg

Sedangkan produktivitas tembakau rajang pada 2020 adalah 980 kuintal dengan sembilan kecamatan menjadi sentra, yakni Kecamatan Arjasa, Kecamatan Jelbuk, Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Panti, Kecamatan Sukorambi, Kecamatan Mumbulsari, Kecamatan Puger, dan Kecamatan Sukowono.

Untuk sentra tembakau white burley meliputi lima kecamatan, yakni Kecamatan Wuluhan, Kecamatan Puger, Kecamatan Balung, Kecamatan Jenggawah, dan Kecamatan Mumbulsari. Namun, RPJMD mencatat pada 2019 dan 2020 tidak ada panen jenis tembakau ini.

Sementara itu produktivitas tembakau na-oogst yang merupakan bahan dasar cerutu pada 2020 mencapai 1.640 kuintal. Ada 12 kecamatan sentra, yakni Kecamatan Wuluhan, Kecamatan Balung, Kecamatan Ambulu, Kecamatan Panti, Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Jenggawah, Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Puger, Kecamatan Patrang, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Ajung, dan Kecamatan Mumbulsari. jbr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU