SURABAYAPAGI.COM, Probolinggo - Panen tembakau perdana pada periode Juli-Agustus 2023, membawa berkah tersendiri bagi para petani di Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, harga tembakau milik mereka laku terjual dengan harga tinggi.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudakkir mengatakan saat ini harga tembakau mencapai Rp 45.000 per kilogram. Dimana pada musim panen sebelumnya, harga tembakau hanya berkisar Rp 38.000 per kilogram.
Baca Juga: Harga Tembakau di Kabupaten Magetan Melambung Tinggi
"Harga tembakau naik Rp 7.000. Rinciannya dari Rp 38.000 naik menjadi Rp 45.000 per kilogramnya. Kenaikan harga tembakau ini, terjadi pada musim panen Juli-Agustus. Sementara, penanaman tembakau dilakukan Mei," kata Mudakkir di Kabupaten Probolinggo, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya, kenaikan harga terjadi lantaran gudang-gudang milik pabrik rokok ternama berani menebus mahal tembakau dari petani.
"Pembelian tembakau dilakukan gudang pada Agustus ini," ujarnya.
Baca Juga: Lahan Rusak, Petani Tembakau di Jember Minta Bantuan Pemkab
Sementara itu, Sub Koordinator Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Evi Rosilawati menuturkan bahwa faktor yang tak kalah penting untuk kenaikan harga adalah tembakau yang dipanen petani dalam kondisi bagus.
Evi menyebut bahwa para petani di Kabupaten Probolinggo telah memahami cara menanam tembakau. Mulai dari bibit hingga pengolahan tanah dan jarak tanam diperhatikan betul oleh petani.
Baca Juga: Pemprov Jatim Perketat Pemantauan Tembakau Luar Masuk Madura
Untuk diketahui, berdasarkan data, petani tembakau di Kabupaten Probolinggo tercatat ada di 14 kecamatan. Secara rinci, petani di sembilan kecamatan menanam tembakau jenis V-O Paiton, empat kecamatan tembakau Menyono dan satu kecamatan tembakau Kasturi.
"Musim kemarau juga mendukung. Tanaman tembakau jadi tumbuh dengan baik," pungkasnya. pr-01/cha
Editor : Redaksi