Home / Hukum dan Kriminal : Korbannya Mencapai Ratusan

Modus Investasi Alat Pompa ASI, Wanita Cantik Malang Tipu Rp 11 Miliar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 12 Jul 2023 10:36 WIB

Modus Investasi Alat Pompa ASI, Wanita Cantik Malang Tipu Rp 11 Miliar

i

Sosok Vera dicari-cari investornya karena kabur usai menipu investornya miliaran rupiah dengan modus jual beli alat pompa ASI. P/Tangkap Layar Instagram @korban_verandhini

SURABAYAPAGI.com, Malang - Hendak berbisnis jual beli pompa ASI, justru ratusan orang menjadi korban dan merugi hingga Rp 11 Miliar. Ratusan orang yang mengaku sebagai investor bisnis jual beli pompa ASI ini melaporkan seorang wanita cantik berusia 29 tahun di polisi.

Aksi penipuan ini terbongkar para korbannya di media sosial instagram @korban_verandhini. Dalam akun medsos yang dibuat para korban, pelaku disebut bernama Vera Andini alias VA (29). Ia merupakan warga Kota Malang.

Baca Juga: Polisi Segera Panggil Bos PT Samawa Putri

Salah satu korban bernama Martha Retsa Febriantina (28) mengatakan, korban dugaan penipuan tersebut berjumlah kurang lebih 100 orang. Dengan perkiraan total kerugian mencapai Rp 11 miliar.

Retsa yang merupakan warga Kota Malang ini menyampaikan, ada korban yang telah melaporkan kasus ini ke polisi. Langkah itu diambil karena Vera alias VA diduga menghilang. Sampai saat ini, ia tidak bertanggungjawab dan sulit diajak komunikasi.

"Kami (para korban) sudah mencoba menghubungi (Vera). Saya saja telepon sampai 100 kali pun gak direspons, saya kirim pesan juga tidak dibalas. Dia juga sekarang tinggal di mana gak tahu," ujarnya, Selasa (11/7/2023). 

Sejak April 2022

Retsa mengaku uangnya yang masih belum dikembalikan Vera mencapai Rp 77 juta. Ia sudah menjadi investor Vera sejak April 2022 dan baru menyadari telah menjadi korban penipuan pada Maret 2023.

"Awalnya aku nggak berani, tapi akhirnya aku coba, cuman nggak besar. Rp 1 juta, terus Rp 1,5 juta dan memang selain modal kembali juga ada keuntungan dikasih dia," ungkapnya.

Berjalannya waktu, sejak Maret 2023, pencairan dana modal dan intensif mulai seret. Hal itu membuat resah para investor yang diketahui berjumlah sekitar 100 orang.

"Sejak Maret 2023 itu pengembalian modal dan pembayaran keuntungan macet. Di sini mulai curiga, apalagi dia (Vera) yang awalnya biasa, terus awal tahun 2023 tiba-tiba mulai masif menawarkan investasi," kata dia. 

Vera Buying Time

Namun, alih-alih bertanggung jawab, Vera malah melakukan buying time (mengolor-olor) dengan dalih ke para investor dan meyakinkan mereka jika pembayaran uang mereka akan dilakukan secara bertahap.

"Saat bertemu dia (Vera) bilang akan ada pembayaran tahap 1, 2, dan 3 sesuai dengan urgensi masing-masing. Misal ada yang sakit, mau menikah, bahkan kalau ada yang pinjol," beber Retsa.

Baca Juga: 3 Kali Batal, Berhasil di Percobaan ke 4

"Karena alasan itu, para investor mundur dan mencoba untuk memberikan kesempatan ke dia. Tapi berjalannya waktu, tahap 1 dibayar cuman kepada beberapa peserta. Sedangkan sisanya tak kunjung ada kabar," sambungnya.

Kemudian, Vera tiba-tiba menghilang dan sulit dihubungi oleh para investor. Beberapa korban yang geram memutuskan untuk melaporkan Vera ke kantor polisi.

Ia sendiri berencana melaporkan kasus ini ke polisi jika Vera tidak memiliki itikad baik untuk bertemu dan bertanggungjawab mengembalikan uang yang telah dibawa.

"Aku pribadi pinginnya lapor, tapi aku masih menunggu itikad baiknya (Vera), muncul lah dan hadapi investor-investor kamu ini. Ini kita posting di medsos karena sudah gemas sama dia yang susah dihubungi," tandasnya. 

Polisi Terima Aduan

Polisi telah menerima aduan dugaan penipuan berkedok investasi pompa ASI di Malang dengan terduga pelaku Vera Andini. Kini petugas masih melakukan penyelidikan terkait aduan tersebut.

"Kami masih lidik soal aduan tersebut. Sejauh ini kami sempat ke rumah terlapor (Vera), tapi belum bertemu," ujar Kapolsek Kedungkandang Kompol Agus Siswo Hariyadi, Selasa (11/7/2023).

Baca Juga: Ngaku Jaksa, Guru Honorer asal Surabaya Tipu Warga Pasuruan

Namun, berdasarkan hasil penyelidikan awal, diketahui Tempat Kejadian Perkara (TKP) bukan berada di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

"TKP bukan di Kedungkandang jadi kami di sini hanya memfasilitasi. Kalau hasil penelusuran mereka (korban) rata-rata transfernya lewat Kota Batu," terangnya.

Agus menyampaikan, jika petugas berhasil bertemu dengan Vera, rencananya akan dilakukan mediasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. "Kalau ketemu akan kami mediasi," singkatnya. 

Vera Mangkir Pemanggilan

Sementara, terpisah, Kanitreskrim Polsekta Kedungkandang, Ipda Samsudin mengatakan, pihaknya sudah memanggil Vera.

Namun sudah dua pemanggilan dilayangkan kepada Vera. “Memang masih pengaduan. Kami sedang mencoba memanggil yang bersangkutan untuk klarifikasi. Apabila memang tidak hadir lagi, kami akan melakukan langkah selanjutnya. Bisa menaikkan status perkara, atau menjemput yang bersangkutan,” tandasnya. mal/ham/rmc

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU