SURABAYAPAGI.COM, Kota Batu - Realisasi penerimaan pajak daerah Kota Batu hingga pertengahan Juli 2023 tercatat mencapai Rp112,8 miliar. Jumlah tersebut senilai 52,79 persen dari target Rp213, 7 miliar. Dengan demikian, hingga akhir tahun mendatang, masih ada kekurangan Rp 100,9 miliar.
Salah satu upaya yang dilakukan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) adalah menggelar Gebyar Taat Pajak 2023.
Baca Juga: Batu Eduplay, Wisata Bermain dan Rekreasi Anak di Tengah Hutan Pinus
Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian dan penghormatan atas kesadaran dan kepatuhan masyarakat Kota Batu dalam membayar pajak daerah. Selain itu, juga ada peluncuran sistem e-surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) pajak bumi dan angunan (PBB) sebagai upaya optimalisasi penerimaan pajak daerah.
Kepala Bapenda Kota Batu Dyah Liestiana mengatakan bahwa peranan pajak daerah sangatlah penting. Pasalnya, sebanyak 85,2 persen dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batu berasal dari pajak daerah.
“Pemkot Batu berharap dapat mendorong masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu sebelum jatuh tempo dan melunasi tunjangan PBB,” kata Dyah.
Dyah mengungkapkan, realisasi 9 pajak daerah di Kota Batu menunjukkan peningkatan signifikan di pertengahan tahun ini.
"Pajak daerah yang cukup besar perolehannya adalah hotel, restoran, dan hiburan," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia berharap, pajak daerah unggulan tersebut terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jenis pajak daerah lainnya.
Selain itu, ia juga mengharapkan, masyarakat Kota Batu dapat memahami betapa pentingnya kontribusi melalui pembayaran pajak untuk meningkatkan layanan dan pembangunan di Kota Batu.
Baca Juga: Dinkes Kota Batu Bakal Terapkan Pola Pencegahan Tekan Kasus DBD
“Dengan taat pajak, tentunya itu semua untuk dapat meningkatkan pelayanan dan pembangunan di Kota Batu,” tuturnya.
Pihaknya mengaku optimistis, dengan capaian realisasi pembayaran pajak tersebut. Hingga akhir tahun nanti, realisasi pembayaran pajak bisa terpenuhi. Guna memenuhi target yang ditentukan, ia juga melakukan upaya jemput bola. Setiap warga yang telah melakukan pembayaran PBB diberi merchandise menarik dari Pemkot Batu.
“Inovasi seperti ini perlu dilakukan. Guna membangun kesadaran masyarakat dalam membayar pajak,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan, di Kota Batu masih ada kemiskinan ekstrem bahkan tingkat pengangguran terbuka yang cukup tinggi. Maka dari itu, pemulihan perekonomian dari sektor pajak daerah sangatlah penting.
Baca Juga: DPKP Kota Batu Manfaatkan Lahan Tidur untuk Ditanami Bibit Jagung
Menurutnya, jika bantuan pemerintah melalui APBD terus berkurang, sebuah kota harus bisa menyusun strategi tertentu. Contohnya, mengoptimalkan pajak daerah yang berpotensi dan sebagainya.
"Saya berharap Batu menjadi kota yang mandiri. Artinya, perolehan pajaknya terus meningkat. Karena, pajak daerah bukan untuk pemerintah tetapi kita kembalikan ke masyarakat," ujar Aries.
Aries pun mengapresiasi seluruh objek pajak di Kota Batu. Baik masyarakat maupun perusahaan. Ia berharap baik masyarakat maupun perusahaan, bisa terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembayaran pajak.
“Kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak masih perlu ditingkatkan. Karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran. Dalam membayar pajak sebagai tanggung jawab bersama dalam membangun Kota Batu,” tuturnya. bt
Editor : Redaksi