Antisipasi Dampak El Nino, Pemkot Surabaya Tanam 9 Bahan Pangan di Lahan Idle

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Jul 2023 10:45 WIB

Antisipasi Dampak El Nino, Pemkot Surabaya Tanam 9 Bahan Pangan di Lahan Idle

i

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penanaman sembilan bahan pangan pengganti padi, di aset-aset tidur milik Pemkot Surabaya untuk antisipasi menghadapi fenomena iklim El Nino. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memanfaatkan lahan idle atau aset-aset tidur milik Pemkot Surabaya untuk menanam sembilan bahan pangan pengganti padi sekaligus antisipasi menghadapi fenomena iklim El Nino.

“Kami juga menanam pangan, ada sembilan bahan pengganti padi. Kami juga menanam jagung, sagu, di lahan-lahan punya pemkot yang idle. Lalu, kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, karena memang wilayah pertaniannya lebih besar,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Baca Juga: Kota Surabaya Raih Skor Tertinggi, Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi

Eri membeberkan jika Pemkot Surabaya memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang salah satu tugasnya mencegah atau mengantisipasi kenaikan harga pokok (Bapok) di pasaran.

“Jadi, kami ini sudah ada TPID. Tim inflasi itu salah satu tugasnya adalah melihat harga pasar setiap minggu, mulai cabai dan macam-macam,” ujarnya, Minggu (30/07/2023).

Selain itu, pemkot juga menjalin kerja sama sejumlah daerah penghasil bahan pokok untuk mencegah adanya kenaikan harga barang. Kerja sama dilakukan untuk mendapatkan langsung bahan pokok dengan harga dari produsen.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

“Untuk mencegah adanya kenaikan barang, maka kami melakukan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil, seperti telur dengan Blitar, bawang putih dan merah dengan Nganjuk. Itu sudah kami lakukan,” ucapnya.

Menurutnya, kerja sama dengan daerah lain ini dilakukan karena Kota Surabaya bukan daerah penghasil, melainkan pemakai. Ini dilakukan supaya Surabaya bisa mendapatkan harga lebih murah tanpa melalui tengkulak atau pihak ketiga.

"Karena Surabaya ini bukan penghasil, tapi pemakai. Jadi kami kerja sama dengan daerah lain," ujarnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Menurutnya, apabila harga bahan pokok di Surabaya naik karena faktor pupuk atau cuaca, maka Pemkot Surabaya tidak bisa mencegahnya. Namun, jika kenaikan harga barang itu disebabkan faktor bahan bakar minyak (BBM), maka pemkot akan melakukan subsidi.

“Kalau di sini naik dikarenakan pupuk atau lainnya, kami tidak bisa lagi menahan kenaikan harga. Tapi, kalau BBM yang naik, maka kami bisa melakukan subsidi. Kalau pupuk naik dan menyebabkan harga tinggi, kami akan tetap mempertahankan harga kulaknya,” jelas Eri. dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU