Bupati Ponorogo Minta ASN Tak Pakai Elpiji 3 Kg

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Jul 2023 11:50 WIB

Bupati Ponorogo Minta ASN Tak Pakai Elpiji 3 Kg

i

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Foto: Pemkab Ponorogo.

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Kelangkaan stok elpiji subsidi 3 kilogram (kg) juga terjadi di Kabupaten Ponorogo. Permasalahan tersebut disikapi serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Ponorogo untuk tidak membeli dan menggunakan elpiji subsidi 3 kg yang sebenarnya diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Hal itu bertujuan agar penyaluran gas melon tepat sasaran.

Baca Juga: Laka Lantas Mobil Pikap Vs Motor di Ponorogo, 1 Emak-emak Tewas Ditempat

Imbauan tersebut berlaku bagi perangkat desa, kepala desa (kades), lurah, camat, dan seluruh abdi negara yang digaji dari uang negara.

“Seluruh abdi negara. Baik itu ASN (Aparatur Sipil Negara), perangkat desa dan orang kata semuanya mohon hari ini jangan ikut-ikutan beli elpiji yang berwarna hijau (bersubsidi),” kata Sugiri di Ponorogo, Jumat (28/7/2023).

Orang nomor satu di Kabupaten Ponorogo itu meminta para ASN untuk menggunakan elpiji nonsubsidi.

“Ganti dengan yang warna biru (12 kilogram) atau yang pink (5,5 kilogram)Mahal sedikit tidak apa-apa. Dengan cara itu, kita bisa membantu mengurangi kesulitan didapatkan elpiji bersubsidi,” tuturnya.

Menurutnya, para abdi negara tersebut tidak masuk dalam kategori yang telah ditentukan oleh pemerintah yang berhak menggunakan gas bersubsidi. Apalagi para ASN tersebut juga telah digaji oleh pemerintah.

“ASN itu mampu. Perangkat desa itu mampu. Semua abdi negara tolong tidak gunakan elpiji bersubsidi. Agar sesuai sasaran,” ujarnya.

Baca Juga: ASN Jatim Tak Sepenuhnya Diizinkan WFH

Bupati yang akrab disapa Kang Giri itu menambahkan bahwa saat ini Pemkab Ponorogo memantau ketersediaan tabung gas melon di pasaran. Ia ingin penyaluran gas melon benar-benar tepat sasaran. Agar masyarakat yang menjadi sasaran merasakan manfaatnya.

“Kami harapkan tidak ada kelangkaan. Berbagai upaya yang sudah dilakukan setidaknya mengurangi potensi penyebab kelangkaan,” tandasnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyebutkan biang kerok sulitnya elpiji 3 Kg didapatkan di Ponorogo bukan karena pasokan yang berkurang, namun adanya ketidaktepatan sasaran.

Hal itu diketahui saat timnya bersama Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Ponorogo melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah tempat. Mulai dari hotel, restoran, kafe, peternakan hingga jasa usaha laundry atau pencucian pakaian.

Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Ajak ASN Tingkatkan Kinerja

Padahal jika merujuk peraturan ESDM, kategori yang berhak menggunakan elpiji subsidi adalah warga kurang mampu, petani, nelayan serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kami melakukan sidak selama dua hari. Sidak ya di Horeka (Hotel Restaurant dan Kafe) laundry serta peternakan yang ada di Ponorogo. Kami ambil sampel,” ujar Sales Branch Manager Rayon VI Kediri PT Pertamina, Muhammad Salman Al Farisy, Kamis (27/7/2023).

Hasilnya, ditemukan gas melon digunakan sebagai bahan bakar di sejumlah tempat usaha tersebut. Temuan itu ditengarai menjadi biang penyebab kelangkaan gas melon di pasaran.

"Masih kita temukan konsumen menggunakan gas bersubsidi tapi tidak sesuai peruntukannya. Jadi memang indikasi yang menjadi penyebabnya karena tidak tepat sasaran. Karena memang usaha-usaha di Ponorogo masih ada yang menggunakan,” tutupnya. pnr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU