PA Sebut Pernikahan Anak di Surabaya Hampir Tembus 100 Kasus

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Agu 2023 11:55 WIB

PA Sebut Pernikahan Anak di Surabaya Hampir Tembus 100 Kasus

SURABAYA PAGI, Surabaya - Kasus pernikahan anak di bawah umur masih terjadi di Kota Surabaya. Meski jumlahnya terus menurun sejak 2020, Pengadilan Agama (PA) akan menggandeng Pemerintah Kota Surabaya untuk berkolaborasi dalam mewujudkan zero pernikahan anak.

"Sejak 2020 sekitar 500, sampai hari ini kami perkirakan tidak sampai 100 perkara (Pernikahan anak di bawah umur). Dari tahun-tahun semakin menurun dan kesadaran masyarakat semakin baik," kata Ketua PA Surabaya Samarul Falah saat menghadiri Puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2023 di Balai Pemuda, Senin (31/7/2023).

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

Samarul mengatakan jika PA sudah berkomitmen bersama Wali kota Surabaya Eri Cahyadi dan Kemenag untuk mencegah pernikahan anak di bawah umur. Antisipasi bisa dilakukan sebelum sampai kelurahan atau KUA.

Sebab, jika orang menikah umumnya mengajukan surat lewat RT, RW, kelurahan, dan KUA. Namun, jika pernikahan dilakukan anak di bawah umur harus mendapatkan surat keterangan dari PA untuk dispensasi pernikahan, kemudian mengurus ke RT, RW, kelurahan, dan KUA.

"Kalau ini terlaksana, maka 2024 Surabaya zero pernikahan anak dibawah umur," ujarnya.

Ia mengatakan, sidang dispensasi pernikahan anak di bawah umur di PA Surabaya cukup banyak. Tapi, tak sedikit pula yang ditolak oleh hakim karena tidak ada alasan yang kuat.

"Di Surabaya ini yang mengajukan ke PA didasari faktor religi atau agama. Istilah orang tua melihat anak jalan bukan muhrimnya dari pada melakukan maksiat mending dinikahkan itu banyak terjadi di Surabaya," jelasnya.

Jika di daerah lain banyak pernikahan karena hamil duluan dan lainnya, Samarul beruntung Surabaya tidak demikian. Menurutnya, itu karena kesadaran agama yang lebih dominan.

Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa pemkot bersama PA terus berupaya mewujudkan zero pernikahan anak. Pemkot juga telah melakukan diskusi dengan PA terkait hal ini.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

"PA sudah diskusi dengan kita untuk Surabaya zero (pernikahan anak), hari ini Surabaya di bawah 100 dari tahun-tahun sebelumnya 400," pungkasnya.

 

SOTH di Tingkat RW

Sedangkan, Wali Kota Eri juga akan menekankan program dari Pemerintah Provinsi Jatim, yakni Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di tingkat balai RW bakal diresmikan pada Jumat (4/8/2023) mendatang. SOTH ini dikhususkan bagi orang tua agar bisa mengantisipasi kasus stunting hingga kekerasan terhadap anak.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa SOTH akan diadakan di setiap Balai RW. Tujuannya untuk mengajarkan kepada orang tua dalam mendidik anaknya dengan pendekatan yang lebih baik.

"Nanti ada di semua Balai RW mengenai parenting, bagaimana orang tua mendidik anak yang baik. Kami juga bisa mengarahkan orang tua mendidik anak karena terkadang ada anak yang tak mendapatkan kasih sayang orang tua," kata Eri.

Eri berharap, nanti, output dari SOTH adalah pemahaman tentang permasalahan orang tua terhadap anaknya dan sebaliknya. Kemudian bisa diketahui pula apa saja kegiatan anak SMA, SMP, dan SD.

Dia berharap dengan adanya SOTH kasus kekerasan terhadap anak di Surabaya berkurang. Dia sebutkan bahwa berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), angka kekerasan anak di Surabaya juga terus menurun. "Kalau dilihat dari KPAI angkanya terus turun hampir zero (angka kekerasan anak di Surabaya)," ujarnya.  (alq/rmc)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU