Pemkab Trenggalek Berkomitmen Ciptakan Ribuan Wirausahawan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Agu 2023 14:48 WIB

Pemkab Trenggalek Berkomitmen Ciptakan Ribuan Wirausahawan

i

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat membuka pelatihan wirausaha perempuan di Balai Benih Perikanan Trenggalek, Senin (7/8/2023). Foto: Prokopim Trenggalek.

SURABAYAPAGI.COM, Trenggalek - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus berup berkomitmen untuk mengembangkan kawasan ekonomi inklusif di wilayah setempat. Hal itu dibuktikan dengan cara mencetak ribuan wirausahawan melalui berbagai pelatihan enterpreneur di berbagai kelompok masyarakat, termasuk kaum perempuan.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menargetkan sebanyak 5 ribu wirausaha baru lahir di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2023.

Baca Juga: Meski Terbengkalai, Wisata Banyu Nget Cocok untuk Spot Memancing

"Target kami setiap tahun akan lahir 5 ribu wirausahawan perempuan. Kalau ini bisa terwujud, niscaya geliat ekonomi akan tumbuh di Trenggalek," kata Bupati di Trenggalek, Senin (7/8/2023).

Hal itu disampaikan Bupati saat memberi pidato sambutan dalam pembukaan pelatihan wirausaha baru bertajuk "female preneur Perempuan Hebat” di Balai Benih Ikan Trenggalek, Senin (7/8/2023).

“Karena satu indikator kinerja utama kita salah satunya adalah bagaimana kita membangun ekonomi inklusif pada indeks pembangunan ekonomi inklusif yang di dalamnya itu ada proporsi pendapatan perempuan,” ujarnya.

Dengan semakin banyaknya wirausaha, Bupati berharap, kemiskinan di Bumi Menak Sopal bisa dientaskan. Ia menuturkan, angka kemiskinan ekstrem yang salah indikatornya berasal dari kalangan perempuan.

Pelatihan tersebut menyasar sektor perikanan. Ada sebanyak 50 peserta yang mengikuti pelatihan yang digelar di Balai Benih Perikanan mulai tanggal 7 hingga 9 Agustus itu.

"Dengan pembekalan ilmu dan pengetahuan terkini harapan kita bisa menciptakan wirausaha perempuan baru di sektor perikanan yang semakin berdaya saing," harapnya.

Selama tiga hari mereka mengikuti pelatihan yang dipandu oleh pendamping dari PT Perempuan Hebat Indonesia sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

"Ini adalah rangkaian penumbuhan wirausaha baru. Khususnya kita targetkan 5000 pengusaha perempuan baru setiap tahun," ucapnya.

Baca Juga: Pesona Pantai Mutiara Trenggalek, Surga Pasir putih di Jawa Timur

Puluhan peserta itu berasal dari berbagai latar belakang. Di antaranya adalah sebagai tulang punggung keluarga hingga menjadi kepala rumah tangga alias "single parent". Bahkan beberapa di antaranya adalah eks-tenaga kerja wanita sehingga secara permodalan tidak mengalami kendala untuk mengembangkan sebuah usaha.

Female prenuer atau pelatihan tersebut akan dilakukan secara berkesinambungan karena salah satu indikator kinerja utama pemerintah adalah membangun ekonomi inklusif.

"Pada indeks pembangunan ekonomi inklusif di dalamnya itu ada proporsi pendapatan perempuan di dalam satu kabupaten. Dan kalau kita lihat tadi beberapa yang kita wawancarai kebanyakan mereka masih punya anak-anak kecil, yang tumbuh kembangnya harus didampingi," jelasnya.

Menurutnya, jika ibunya secara ekonomi berdaya maka harapannya nanti juga fokus kepada keluarga dan anaknya itu lebih.

Oleh sebab itu, pemberdayaan ekonomi perempuan dinilai penting karena berhubungan dengan kesejahteraan keluarga dan utamanya untuk menekan angka stunting yang saat ini juga menjadi fokus Pemkab Trenggalek.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Adhy Resmikan Mal Pelayanan Publik Trenggalek

"Bahkan ada juga yang single parent, menjadi perempuan kepala rumah tangga. Selanjutnya juga ada yang eks dari TKW. Bayangkan kalau dulunya TKW, terus sekarang punya usaha dan terinspirasi dari pengalamannya ketika di luar negeri," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek Cusi Kurniawati menuturkan bahwa pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan dari Boot Camp 1 dan Boot Camp 2 yang digelar di tahun sebelumnya.

Cusi menyebut, dari 50 orang peserta yang mengikuti pelatihan tersebut terdiri dari 44 orang perempuan atau 88 persen dan 6 orang atau 12 persen laki-laki berasal dari peserta Boot Camp 1 dan Boot Camp 2.

"Dari jumlah tersebut 38 orang atau 76 persen pelaku usaha perikanan dan 12 orang atau 24 persen pelaku sektor usaha lainnya," ujar Cusi. trg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU