Antisipasi Kemarau Panjang, Warga di Surabaya Sulap Air Selokan Jadi Air Bersih

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Agu 2023 13:04 WIB

Antisipasi Kemarau Panjang, Warga di Surabaya Sulap Air Selokan Jadi Air Bersih

i

Aktis Sumarto seksi lingkungan RT 5 RW 13 Kebraon Indah Permai menunjukkan air bersih hasil olahan selokan. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim), termasuk Kota Surabaya mengalami kekeringan di musim kemarau panjang ini. Mengatasi hal itu, warga RT 5 RW 13 Kebraon Indah Permai Surabaya secara swadaya menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tersebut memanfaatkan air selokan yang kemudian diubah menjadi air bersih. Ide itu bermula dari kewajiban penyiraman bergilir tanaman buah dalam pot oleh masing-masing warga saat musim kemarau.

Baca Juga: Plh Gubernur Jatim Bobby Ajak Generasi Muda Kuasai Teknologi Untuk Indonesia Emas 2045

Lalu, muncullah ide memunculkan satu sumber air yang bisa dipakai bersama menyiram tanaman.

“Saat musim hujan kebutuhan air untuk tanaman terpenuhi dari air hujan. Tapi tidak ketika musim kemarau, menyiramnya bergilir. Dari situ kami mulai berpikir,” jelas Andi Aruji Ketua RT 5 RW 14 Kebraon Indah Permai.

Dari hasil kesepakatan bersama, mereka berniat membuat sumur bor. Namun akhirnya diputuskan membuat IPAL di lingkungan RT itu. IPAL itu bisa menghasilkan 10 kubik air bersih dari selokan per hari. Lalu 0,5 kubik air hasil olahan itu digunakan untuk menyiram tanaman warga.

“Pembangunan bulan Juli, kemudian Agustus ini sudah selesai, biayanya berasal dari swadaya masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, sisanya akan dimanfaatkan hal lain. Rencananya akan ada kolam budidaya ikan milik warga, pertanian, dan usaha cuci motor yang akan direalisasi segera.

Baca Juga: KPPU Surabaya Pantau Komoditas Bawang Putih di Pasar Pabean

Sementara, Aktis Sumarto seksi lingkungan RT 5 RW 13 menjelaskan teknis olahan air selokan bisa menjadi air bersih. Awalnya, air selokan warga ditampung serta disaring di sebuah tong. Air dibiarkan mengendap untuk memisahkan air dengan sedimentasi.

“Hasil endapan air masuk ke bak ekualisasi. Fungsinya untuk menghomogenkan air,” katanya.

Setelah masuk ke bak ekualisasi, air kemudian berpindah ke bak kedua yang berisi bakteri anaerob. Fungsinya, untuk mendegradasikan bahan kimia. “Lalu, masuk ke bak ketiga, berisi bakteri aerob. Fungsinya mendegradasi bahan organik. Proses mampu mendegradasi bahan organik yang terlarut dalam air 40-60 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Teknologi Pendidikan UNESA Beri Pelatihan Video Interaktif di SDN Manukan Kulon Surabaya

Setelah dari bak tiga air masuk ke bak clarifier yang berfungsi mengendapkan sedimentasi, sehingga air dari bak aerob bebas dari sedimentasi. Kemudian air masuk ke bak filter untuk menyaring serat-serat.

“Kemudian masuk ke transfer tank, dan hasil akhir di bak penampung akhir,” jelasnya.

Sebagai indikator air hasil olahan sudah dipastikan bersih, warga memakai ikan dalam akuarium. Bila ikan tersebut baik-baik saja, maka dipastikan air sudah bersih. sb-03/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU