Nyali Mentan SYL Tergambar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Okt 2023 21:13 WIB

Nyali Mentan SYL Tergambar

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Judul catatan saya ini berpijak pada fakta yang diungkap KPK. Sampai semalam (4/10) KPK belum resmi mengumumkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tersangka korupsi.

Masih menurut informasi, telah ada tiga tersangka dalam dugaan korupsi di Kementan. Mereka terdiri Mentan Syahrul Yasin Limpo, Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Muhammad Hatta, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono.

Baca Juga: Sandra Dewi, Perjanjian Pisah Harta, Sebuah Strategi

Syahrul Yasin Limpo, ini menteri. Apalagi kader parpol nasionalis. Jadwal pulang ke Indonesia, mestinya Minggu (1/10/2023) kemarin. Tapi, gak nongol. Why, Syahrul Yasin Limpo, tak bareng rombongan Kementan mendarat 1 Oktober. Apalagi tanggal 3 Oktober ada rapat terbatas dengan presiden. Ada apa? Apa nyali kelakiannya memudar?

Selasa (3/10/2023) Syahrul, diumumkan bendahara NasDem, baru pulang tanggal 5 Oktober. Perintah partai, Syahrul Yasin Limpo, harus menghadap Ketum NasDem Surya Paloh. Apa perintah partai lebih tinggi dari menaati aturan negara?

Informasi semacam ini menurut akal sehat saya tumpang tindih. Orang Surabaya bilang selegenje.

 

***

 

Informasi tentang keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dari tanggal 1 Okotober (jadwal pulang yang teragendakan di Kementan) ke 5 Oktober ( dijadwalkan oleh Partai NasDem, habis berobat prostat) menurut saya bersusun-susun atau tindih-menindih.

Saya berpendapat ini berdasarkan kronologis kejadian.

Dikutip dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian,

Mentan Syahrul Yasin Limpo bertolak menuju Roma Italia, Minggu (24/9/2023) untuk berbicara pada forum tingkat tinggi Konferensi Global tentang Peternakan Berkelanjutan Transformasi. Pada kegiatan ini SYL akan berbicara didepan setidaknya 14 menteri dari berbagai negara.

“Mentan akan berbagi best practice soal transformasi peternakan berkelanjutan. Secara khusus soal keberhasilan Indonesia mengendalikan Flu Burung (HPAI) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” jelas Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan.

Jelas SYL jalankan tugas negara, bukan partai. Saya jadi geli, mundurnya kepulangan SYL, tanggal 5 Oktober diumumkan oleh orang partai, membikin kerancuhan. Sudah demikian parahkah elite politik kita bernegara?

Tanggal 30 September, agenda Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Eropa sudah selesai. Pejabat Kementan yang ikut dengan Syahrul juga sudah kembali ke Indonesia, tanggal 1 Oktober. Namun, Syahrul ternyata tak ikut dalam rombongan tersebut. Lantas di mana Syahrul saat ini? Ditanya ke pejabat Kementan, mereka tak tahu.

Keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo, sampai 3 Oktober, masih jadi misteri.

Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, mengungkap komunikasi terakhir dengan Mentan Syahrul Yasin Limpo terjadi sebelum kunjungan kerja ke Spanyol. Kemana gerangan?

Sampai acara rapat terbatas soal penanganan dampak siklus cuaca El Nino di Istana, Selasa (3/10), SYL, tak hadir. Ada dugaan SYL, takut di tangkap KPK di Bandara Soetta, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Rabu (25/11/2020) dini hari lalu.

Edhy Prabowo, ditangkap di bandara Soekarno Hatta saat baru saja tiba dari Amerika Serikat (AS).

 

***

Baca Juga: Budi Said, Dituding Mafia Tanah, Apa Iya??

 

Praktis selama lima hari, SYL, 'mbolos' (istilah anak SD). Nah, absennya seorang menteri semacam ini, menurut akal sehat saya, tak relevan dibungkus berobat prostat.

SYL adalah menteri pertanian. SYL, memimpin Kementerian Pertanian, bukan kepartaian. Ia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertanian dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Pertanian menjalankan fungsi: perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian.

Jelas, ini ciri kementerian teknis. Sebagai menteri di Kementerian Pertanian, SYL, tak gampang meninggalkan tugas dari negara.

Nah, dalam militer, SYL bisa dianggap desersi yaitu lari meninggalkan dinas ketentaraan.

Bisa jadi saat di Roma, SYL diberi tahu "timnya" yang ada di Indonesia action maraton KPK melakukan penggeledahan di rumdinnya. Ini untuk mengumpulkan alat bukti terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang dipimpinnya. Apalagi, penyidik KPK menyasar rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dan kantornya di Kementerian Pertanian. Rangkaian penggeledahan dilakukan pada Jumat hingga Minggu pekan lalu.

Dari penggeledahan di rumah Syahrul Yasin, penyidik menyita uang senilai puluhan miliar rupiah, serta bukti pembelian barang-barang berharga. Sementara dari kantor Syahrul di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, penyidik menyita dokumen.

Dalam konferensi pers Jumat lalu, Ali Fikri mengatakan bahwa dugaan korupsi yang tengah disidik KPK adalah dugaan pemerasan dalam jabatan. Dugaan pemerasan itu diduga terjadi selama Syahrul menjabat sebagai menteri. Nah!

Dugaan pemerasan karena jabatan, mudah pembuktiannya. Misal Kadis pertanian di tiap provinsi sudah diperiksa sebelum KPK memeriksa SYL.

Dugaan ‘pemerasan’ SYL bisa bermakna ‘meminta uang" dengan ancaman.

Baca Juga: Jual-beli Opini WTP, BPK Minta Rp 40 M

Dan KPK sempat memanggil Syahrul Yasin Limpo untuk dimintai keterangan di tahap penyelidikan pada Juni 2023 lalu.

Seusai diperiksa 3,5 jam, SYL mengatakan akan kooperatif dalam pengusutan kasus ini.

Sampai (4/10/2023) semalam, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) masih belum kembali ke Indonesia usai melakukan perjalanan dinas luar negeri. KPK mengatakan penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, yang membuat rumah dinas SYL digeledah, tetap dilanjutkan.

"Kami ingin tegaskan seluruh kerja-kerja penyidikan perkara ini kami pastikan terus kami selesaikan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).

Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim memperkuat kronologis kepergian SYL ke Roma.

SYL, menggunakan Qatar menuju Doha. Tujuannya ke Roma kemudian kembali lagi. Direncanakan tanggal 30 September, SYL sampai di Indonesia tanggal 1 Oktober.

"Kita sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan di Indonesia," ujar Dirjen Imigrasi.

Ini gambaran nyali seorang menteri yang tak taat proses hukum dan tak hargai dirinya di depan hukum. Salah satunya asas praduga tak bersalah. SYL punya presumption of innocence.

Asas ini menginginkan agar setiap orang yang menjalani proses perkara tetap dianggap sebagai tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan kesalahannya.

Apakah nyali Mentan SYL jadi ciut saat KPK temukan uang Rp 30 miliar dan 12 senpi laras pendek. Apalagi dua lawyernya sudah diperiksa. Terdapat dua alat bukti yang dimiliki KPK untuk menjeratnya dengan tiga pasal berlapis, pemerasan, gratifikasi dan TPPU. Ayo ndang mulih, pak Menteri. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU