SURABAYAPAGI.COM, Myanmar - Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) menuduh junta militer melakukan serangan ke kamp pengungsian Myanmar dekat perbatasan China. Serangan ini menewaskan sekitar 29 orang yang terdiri dari anak-anak dan perempuan.
Adapun laporan ini disebarkan oleh media lokal di Myanmar pada Selasa (10/10/2023). Serangan yang ini disebut sebagai serangan yang paling mematikan sejak kudeta militer pada 2021 lalu.
Baca Juga: Junta Myanmar Bakar Desa Penduduk, 2 Lansia Tewas Terpanggang
Adapun pembantaian ini dilakukan pada Senin malam (9/10/2023) di Negara Bagian Kachin.
Dilansir dari Reuters, terkait dengan tuduhan kepada junta militer, pihaknya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui apa-apa soal kejadian di Kachin tersebut.
Baca Juga: Jadi Tahanan Junta, Gadis Myanmar Alami Kekerasan Seksual
"Kami sedang menginvestigasi. Kami selalu menjaga situasi di perbatasan," kata jubir junta militer Zaw Min Tun.
Laporan sumber di Myanmar penembakan terjadi tepatnya terjadi di kamp pengungsian sekitar wilayah operasi kelompok Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA). Kelompok itu telah lama berseteru dengan junta Myanmar.
Baca Juga: Tiga Bulan Kudeta Myanmar, 759 Warga Sipil Tewas dan 4.561 Ditahan
Berkaitan dengan kejadian tersebut, NUG mengutuk keras serangan terhadap kamp pengungsi. NUG adalah pemerintahan bayangan di Myanmar yang juga memberontak terhadap junta.
NUG meminta pelaku serangan dimintai pertanggungjawaban. Aksi kekejaman terhadap warga sipil harus dihentikan. ac
Editor : Redaksi