Home / Hukum dan Kriminal : Catatan Firli Bahuri

Pemberantasan Korupsi Butuh Sinergi dan Orkestrasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 25 Okt 2023 11:57 WIB

Pemberantasan Korupsi Butuh Sinergi dan Orkestrasi

i

Catatan Firli Bahuri, Ketua KPK.

 

Kehadiran saya pada Selasa (24/10/2023) memenuhi panggilan dan memberikan keterangan kepada penyidik adalah bentuk Esprit de Corps dalam perang badar pemberantasan korupsi bersama Polri.

Baca Juga: Pemuda LIRA Minta Gus Muhdlor Penuhi Panggilan KPK

Saya hadir lebih awal di Mabes Polri dan pemeriksaan oleh para penyidik Polda tersebut dilakukan dengan sangat profesional, tidak ada perlakukan khusus maupun pengistimewaan. Untuk itu saya sangat menaruh respect atas kerja mereka. Mereka para penyidik hebat yang dimiliki Polri.

Selama pemeriksaan saya juga diberi kesempatan beribadah dan menjadi imam solat.

Sejarah akan mencatat untuk pertama kali purnawirawan Polri dan sebagai pimpinan KPK, pulang kerumah besar untuk kerjasama demi Indonesia bebas korupsi. Tanpa drama, kecuali sempat ada penyesuaian proses dan prosedur, dan Selasa kemarin, saya hadir penuhi.

Pada kesempatan ini saya ingin juga ingin kembali menyampaikan bahwa untuk membersihkan negeri ini dari praktik korupsi diperlukan sinergi dan orkestrasi pemberantasan korupsi.

Semua pihak dalam kamar kekuasaan baik legislatif, eksekutif dan yudikatif, APH, Penyelenggara Negara, Aparat Keamanan dan Parpol serta semua Kementerian/Lembaga wajib melibatkan diri untuk membersihkan dan tidak melakukan korupsi.

Namun faktanya, sampai dengan saat ini, amat disayangkan masih banyak lembaga yang permisif dengan korupsi, mereka seakan - akan membenarkan korupsi bahkan damai berdampingan.

Ada pula yang melakukan perlawanan ketika pimpinan lembaganya ataupun seorang oknum penyelenggara negara  tersangkut korupsi. Ini yang kita kenal dengan When the corruptors strike Back.

Para pelaku melakukan serangan balik dengan segala cara, perlawanan verbal dan non verbal, bahkan dengan cara kasar bertujuan mengintimidasi, berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaannya.

Baca Juga: Suami Sandra Dewi, Disidik 2 Kasus Korupsi Timah dan TPPU

Lebih aneh lagi When the corruptors strike Back dilakukan terhadap KPK. Mereka sangat leluasa dan bebas.  Disitulah tantangan pemberantasan korupsi sehingga butuh sinergi dan orkestrasi. 

Ada ratusan laporan kasus korupsi diberbagai level penyelenggaraan negara, masih menumpuk saat ini.

Untuk itu KPK masih harus bekerja keras dengan seluruh keterbatasan dan segala serangan yang terjadi selama ini.

Kita perlu belajar dari pengalaman pemerintahan RRC yang berhasil membersihkan korupsi dalam waktu 10 tahun.

Mereka berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, mereka juga berhasil mengatasi kemiskinan dan mereka berhasil membawa rakyat mereka sejahtera.

Baca Juga: KMSS Demo KPK Desak Tersangka Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ditahan

Pemerintah RRC juga sukses mengatasi Pengangguran. Karena komitmen kuat dari Presiden RRC, dan didukung penuh oleh segenap pejabat negara RRC serta Rakyat RRC untuk membersihkan korupsi.

Bahkan pemerintah RRC menyatakan bahwa korupsi adalah musuh Bersama  pemerintah dan Rakyat China.
Jika ada yang baik, mari sebaiknya kita contoh.

Semoga Indonesia suatu saat bebas dari korupsi sehingga korupsi akan menjadi sesuatu masa lalu.

Indonesia ke depan harus hidup dalam peradaban dunia yang bersih dari Korupsi.


*) Penulis adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU