Wanita di Pasuruan Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Diduga Dibunuh Perampok

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 08 Nov 2023 20:51 WIB

Wanita di Pasuruan Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Diduga Dibunuh Perampok

i

Kondisi rumah yang telah dipasang police line, Rabu (8/11/2023) usai Endang, pemilik rumah ditemukan tewas tak bernyawa di dalam kamar mandi.

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan - Seorang wanita emak-emak bernama Endang (47) ditemukan tewas berlumuran darah di kamar mandi rumahnya di Dusun Randupitu, Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Polisi memastikan, Endang korban pembunuhan.

"Korban pembunuhan atau pencurian dengan kekerasan," kata Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi di Mapolres Pasuruan, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga: Pria 56 Tahun Ditemukan Tewas di Atas Rel KA

Menurut Bayu, korban menderita luka tusuk akibat senjata tajam. Luka tusuk itu semuanya ada di bagian punggung.

"Tiga luka tusuk di bagian punggung diduga senjata tajam," jelas Bayu.

Selain itu, ditemukan luka memar di punggung, pelipis dan di beberapa bagian tubuh lainnya. "Diduga ada benturan atau perlawanan, namun masih harus kami konfirmasi ulang dari hasil autopsi," jelasnya.

Saat ini polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Antara lain suami dan beberapa tetangga korban.

"Kami periksa saksi-saksi, suami korban, tetangga dan orang-orang yang diduga mengetahui peristiwa tersebut,” jelas Bayu.

 

Barang Korban Hilang

Dugaan tewasnya korban akibat perampokan muncul setelah diketahui beberapa barang berharga milik korban hilang.

"Barang yang hilang, informasi dari para saksi terutama suaminya dan hasil olah TKP, barang yang hilang handphone dan kalung korban," kata Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Rabu (8/11/2022).

Selain itu, polisi juga menemukan bercak darah di sejumlah sudut rumah.

"Di TKP kami temukan bercak darah di beberapa lokasi, di ruang tamu, kamar mandi, kamar korban," kata Bayu

"Korban menderita tiga luka tusuk akibat senjata tajam di bagian punggung. Ada juga luka memar di punggung, pelipis, dan di beberapa bagian tubuh lainnya, diduga ada benturan atau perlawanan namun masih harus kami konfirmasi ulang dari hasil autopsi," jelas Bayu.

Baca Juga: Dua Hari Tinggalkan Rumah, IRT di Blitar Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

 

Diduga Saling Mengenal

Dugaan sementara, pelaku dan korban saling mengenal. Hal tersebut dikuatkan dengan tidak adanya tanda-tanda perusakan pelaku mencoba masuk ke dalam TKP.

“Tidak ada tanda - tanda kerusakan di rumah korban. Baik itu daun kunci atau jendela rumah korban. Dugaan kami, pelaku ini dibantu korban untuk masuk dalam TKP,” ungkapnya.

Menurut Bayu, selama ini korban dan suaminya, Sugiono, tinggal berdua. Saat kejadian, korban tengah sendirian di rumah, sementara suaminya bekerja.

Sementara Sugiyono enggan membagikan ceritanya kepada media. Dia terpukul melihat kenyataan pahit itu.

Dua tahun sebelumnya, Sugiyono dan istrinya baru saja ditinggal anak semata wayangnya. Wajah Sugiyono terlihat sangat terpukul situasi ini. Ia memohon maaf belum bisa memberikan pernyataan. “Mohon maaf saya sudah diperiksa Polsek, saya perlu istirahat,” katanya.

Baca Juga: Wanita di Koper itu Hasil Perselingkuhan dan Bisnis Seks

Dari informasi yang didapatkan, Sugiyono sempat pulang siang harinya saat jam istirahat. Dia melihat rumahnya sudah terkunci dari dalam. Karena Sugiyanto merasa istrinya sedang istirahat, dia kembali ke tempat kerjanya.

Jayadi, Ketua Rt.1 Rw 4 ini mengatakan, saat sore hari, Sugiyanto pulang kerja masih melihat gerbang dan pintu masih terkunci.

"Dia masuk rumah memakai kunci serep yang jadi satu dengan kunci mobil," urainya.

Sesampainya, di dalam rumah, kata Jayadi, Sugiyono terkejut melihat tubuh istrinya terbujur kaku di dalam toilet. “Sesuai dengan informasi yang saya terima, korban sudah tidak bernyawa,” tambahnya.

Dia juga menyebut kran air kamar mandi seperti dipatahkan, pompa air terus menyala, sehingga air di kamar mandi terus keluar. Setelah itu, suami korban langsung meminta bantuan tetangga.

“Saya juga melihat ada bekas darah yang seperti diseret. Saya tidak berani ke TKP, karena ada sesuatu yang tidak beres. Makanya, saya tidak ingin masuk ke dalam, dan saya langsung lapor polisi,” tutupnya. hrs/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU