Kado di Hari Disabilitas Internasional 2023, Pemprov Jatim Raih Rekor MURI Mengaji Pakai Bahasa Isyarat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 03 Des 2023 18:22 WIB

Kado di Hari Disabilitas Internasional 2023, Pemprov Jatim Raih Rekor MURI Mengaji Pakai Bahasa Isyarat

i

Penghargaan MURI tersebut diberikan kepada Pemprov Jatim sebagai pemrakarsa Mengaji Bahasa Isyarat Disabilitas Tuli Terbanyak . SP/Biro Adpim Pemprov Jatim

SURABAYAPAGI, Surabaya - Dalam menyambut Hari Disabilitas Internasional 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil meraih penghargaan dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), pada Minggu, (3/11/2023).

Penghargaan MURI tersebut diberikan kepada Pemprov Jatim sebagai pemrakarsa Mengaji Bahasa Isyarat Disabilitas Tuli Terbanyak. Dimana, berhasil menghadirkan 250 peserta. Tentunya hal ini menjadi kado tersendiri pada perayaan Hari Disabilitas Internasional kali ini.

Baca Juga: Fashion Show di Kota Madiun Pecahkan MURI

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh  perwakilan MURI Ari Andriani kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono yang datang mewakili Gubernur Khofifah. 

Pada kesempatan tersebut, Sekdaprov Adhy menyampaikan apresiasi terhadap teman-teman penyandang disabilitas atas prestasi luar biasa ini. Selain itu, masih perlunya dukungan dan pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemberdayaan iklusivitas.  

"Maka dari itu kami memastikan kesamaan hak peluang dan aksesibilitas. Karena secara nyata telah kita ketahui bersama bahwa teman-teman disabilitas ini juga unggul sebagai pemusik, pegawai, mahasiswa, karyawan, dan lain-lain," ujar Adhy, yang diterima Surabaya Pagi, Minggu, (3/11/2023).

"Bahkan banyak yang yang telah melampaui batas dengan berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Jadi ini adalah hari teman-teman disabilitas semua di mana kita akan bergembira dan mengapresiasi teman-teman," imbuhnya. 

Sementara itu, pada kesempatan lain, Gubernur Khofifah Indar Parawansa perlunya menekankan pembangunan Jatim menuju inklusivitas. Tentunya, hal ini dilakukan dengan berbagai program yang berfokus pada inklusi sosial ekonomi untuk para penyandang disabilitas. 

Dimana, pembangunan inklusivitas ini sejalan dengan tema Hari Disabilitas Internasional 2023 "United in Action to Rescue and Achieve the SDGs for, with and by Persons with Disabilities" atau "Bersatu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk, dengan dan oleh Penyandang Disabilitas".

"Pembangunan di Jawa Timur, telah menuju inklusifitas. Ini kami lakukan salah satunya dengan pembangunan dan renovasi infrastruktur yang menyediakan fasilitas ramah disabilitas," jelasnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

"Seperti tempat-tempat pelayanan publik yang bisa diakses oleh kursi roda serta tanda-tanda yang dapat dipahami oleh disabilitas sensorik," sambung Khofifah.

Menurut Khofifah, hal itu juga perlunya koordinasi, perencanaan, dan pelaksanaan serta evaluasi yang cermat, serta harapkan seluruh penyandang disabilitas memiliki derajat kesehatan yang optimal. Sehingga, mampu menunjang produktifitas dan partisipasi dalam masyarakat dan pembangunan.

Diketahui, saat ini total ada 7 UPT Jawa Timur yang menangani disabilitas dan menjadi yang terbanyak di Indonesia. Bahkan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim menerima penghargaan sebagai unit pelayanan publik terbaik penyedia sarpras ramah kelompok rentan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (KemenPAN RB).

Kemudian di sisi pendidikan, kata Khofifah, seluruh sekolah di Jawa Timur telah menjadi sekolah inklusi. Yang mana, akan bergerak menuju penyediaan tenaga pendidik khusus untuk sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

"Sedangkan di bidang kesehatan, disabilitas diprioritaskan dalam aksesibilitas di pusat-pusat layanan kesehatan, termasuk perhatian luar biasa dalam deteksi dini untuk disabilitas," katanya. 

Tak hanya itu, pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas juga senantiasa diselenggarakan pemerintah. Antara lain dengan rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, serta perlindungan sosial. 

Di sisi lain, menurutnya, perhatian Pemprov Jatim  amat besar terhadap para penyandang disabilitas. Ini terbukti dari berbagai bantuan yang telah diberikan. 

Yakni dengan memberikan bantuan alat bantu mobilitas disabilitas sebanyak 2.741 unit, bantuan ASPD reguler tiap tahun untuk 4.000 penyandang disabilitas yang masing-masing menerima Rp 3,6 juta, serta top-up ASPD di triwulan IV untuk 3.367 difabel di 38 kabupaten/kota yang masing-masing mendapatkan 250 ribu rupiah.Ain

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU