Jelang Nataru, Pj Wali Kota Ali Kuncoro Sidak Pasar Tradisional dan Modern

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 20 Des 2023 13:36 WIB

Jelang Nataru, Pj Wali Kota Ali Kuncoro Sidak Pasar Tradisional dan Modern

i

Pj Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro memimpin langsung sidak pasar tradisional dan modern. SP/ DWI

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Pj Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro memimpin langsung peninjauan harga bahan pokok di tiga pasar tradisional dan modern Kota Mojokerto, Rabu (20/12/2023) pagi. 

Tiga titik pasar tersebut adalah Pasar Prajurit Kulon, Pasar Tanjung Anyar dan Sanrio swalayan Mojokerto.

Baca Juga: Ini Pesan Pj Ali Kuncoro Jelang Pemberangkatan Calon Jemaah Haji Kota Mojokerto

Peninjauan harga bahan pokok di tiga titik ini merupakan upaya nyata yang dilakukan Pemkot Mojokerto dalam mengantisipasi melambungnya harga sejumlah bahan pokok (bapok) jelang Natal dan tahun baru (Nataru).

Usai sidak, Pj Wali kota Ali Kuncoro menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Diskopukmperindag untuk melakukan pemantauan langsung pergerakan sejumlah harga bahan pokok.

"Indeks perubahan harga di kota Mojokerto per hari ini hanya sebesar 1,83 persen. Rata-rata masih stabil, baik itu beras atau kebutuhan pokok lainnya" ujarnya, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Perketat Pengawasan Pintu Masuk Hewan Kurban

Namun tidak dipungkiri, terdapat sejumlah bahan pangan yang mengalami lonjakan harga. Seperti cabai rawit merah berada pada kisaran Rp 70 ribu-Rp 75 ribu per kilogram (kg). Kenaikan pada komoditas tersebut tidak hanya di Kota Mojokerto, melainkan juga hampir di seluruh daerah. Sehingga ini juga menjadi atensi Mendagri.

"Tapi insyaAllah dalam waktu dekat akan terjadi penurunan secara signifikan. Karena sebentar lagi akan ada panen raya di daerah-daerah penghasil cabai," terang sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Bus Pariwisata SMK Depok, Ini Imbauan Pj Wali Kota Mojokerto

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya melalui juga telah melakukan sejumlah upaya. Misalnya melalui RPK (Rumah Pangan Kita) dan Pracangan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), berkolaborasi dengan Bulog dan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat).

"Kita targetnya sampai Februari akan ada 25 titik. Saat ini sudah ada 5 yang beroperasi. Kita harapkan ketika ada kenaikan, kita bisa mengintervensi lewat Pracangan TPID," pungkas mas Pj. Dwi

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU