SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana akui pernyataan cawapres nomor urut 3 Mahfud Md yang menyebut food estate program gagal dan merugikan. Kini, Istana mengatakan program food estate akan terus dievaluasi.
"Iya (food estate) harus dievaluasi terus karena tentu implementasinya perlu ada beberapa hal yang sifatnya kompleks, perlu dilakukan penyempurnaan," ujar Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Baca Juga: Permendag Tentang Pengaturan Impor akan Direvisi Lagi
Kebijakan Food Estate
Ari menyebut kebijakan food estate dibentuk untuk merespons situasi yang dihadapi Indonesia. Apalagi, jelas Ari, ancaman krisis pangan menghantui dunia usai pandemi COVID-19.
"Untuk merespons itu harus ada terobosan, yang skalanya tidak bisa skala kecil, tapi skala besar, dan itu kenapa kemudian bapak Presiden mendorong untuk merespons dampak pandemi, dan kemudian munculnya situasi krisis pangan dengan kebutuhan lumbung pangan," tutur Ari.
Baca Juga: Ramai-ramai Suarakan Jokowi, Jangan Pensiun
Program Gagal dan Merugikan
Dalam debat Pilpres 2024 yang berlangsung kemarin (21/1), Mahfud menyinggung soal komitmen pemerintah dalam pelestarian lingkungan hidup sembari mengkritik program food estate.
Baca Juga: Jokowi Bagi Bansos dan Selfie-an
"Tetapi saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita. Maka kami punya program petani bangga bertani, di laut jaya, nelayan sejahtera," kata Mahfud.
Mahfud menyinggung komitmen pelestarian lingkungan terkait program food estate atau lumbung pangan. Menurut Mahfud, food estate program gagal dan merugikan. n erc/jk/rmc
Editor : Moch Ilham