Home / Opini : Kasih Karunia

Iblis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Feb 2024 20:43 WIB

Iblis

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pencoblossan pilpres 2024 tak lama lagi berlangsung. Dari medsos, saya menyerap ada panggung permainan politik. Narasi yang saya baca diantara paslon ada intrik dan tipu muslihat. Saya membaca intrik kekuasaan ada bau dosa. Terutama dosa politik oleh manusia sebagai pelakunya.

Intrik ada yang bernuansa keserakahan. Narasinya ada kesan dibayang bayangi iblis. Mereka bersuka cita. Saya tak bisa membayangkan, itukah tontonan politisi di depan publik  merayakan dosa-dosa mereka sendiri.?

Baca Juga: Mari Hidup Sederhana

Saya bertanya, dimanakah dosa dimulai? Dari iblis!. Ini ada dalam Alkitab,“ barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” (1 Yohanes 3:8)

Lalu telah berapa lamakah iblis menjadi pembunuh dan pendusta?

Baca Juga: Kisah Warga Kisten Gaza Saat Puasa

Menurut Alkitab, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri.

Dalam Perjanjian Lama, Iblis (“penuduh”) digambarkan sebagai: (1) pembuat onar yang menyebabkan Raja Daud menghitung jumlah orang Israel, suatu rahasia yang hanya boleh diketahui oleh TUHAN (1 Taw. 21:1-2, 16-17); (2) yang diizinkan untuk menimbulkan penderitaan pada Ayub (Ayb. 1:6-2:7); dan (3) yang menuduh Imam Besar Yosua, hamba pilihan TUHAN (Za. 3:1-2). Ular yang meyakinkan Adam dan Hawa untuk memakan buah yang dilarang Allah untuk dimakan (Kej. 3) kadang-kadang disebut Iblis, tetapi nama ini tidak dipakai dalam cerita tersebut.

Baca Juga: Keluarga Kristen Milenial

Pada tahun 538 SM, bangsa Persia mengalahkan Babel dan mengizinkan orang Yahudi yang sudah hidup di pembuangan di Babel untuk kembali ke negeri mereka. Selama masa ini dan sekitar dua ratus tahun kemudian, orang Israel sangat dipengaruhi oleh kebudayaan, pemerintah, dan agama Persia.

Menurut agama Persia, ada suatu makhluk yang menjadi lawan utama Tuhan yaitu iblis. (Maria Sari)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU