Satu per Satu Kejanggalan Terkuak, Komunitas Cyberity: Sistem Sirekap KPU Pakai Server Luar Negeri

author Desy Ayu

- Pewarta

Senin, 19 Feb 2024 10:33 WIB

Satu per Satu Kejanggalan Terkuak, Komunitas Cyberity: Sistem Sirekap KPU Pakai Server Luar Negeri

i

Ilustrasi. Komunitas Cyberity menemukan sistem Sirekap gunakan server luar negeri. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Anomali penghitungan suara dalam sistem rekapitulasi online Komisi Pemilihan Umum (KPU), terutama sistem Sirekap dan pemilu2024.kpu.go.id menuai polemik masyarakat lantaran data di lapangan dan input berbeda jauh.

Satu demi satu kejanggalan pun mulai terkuak. Sehingga banyak publik secara spontan mengecek satu per satu data C1 Hasil dengan data tabulasi di sistem pemilu2024.kpu.go.id.

Baca Juga: Diduga Pengemudi Mabuk, Mobil Tabrak PJU

Menindaklanjuti laporan dan aduan dari masyarakat tersebut, pihak KPU pun sudah memberikan klarifikasi dan mengakui terdapat kesalahan akibat ketidaksempurnaan pembacaan (optical character recognition/OCR) dokumen C1 yang diunggah melalui Sirekap. 

Lebih lanjut, menurut Arif ‘Bangaip’ Kurniawan Ketua Cyberity kesalahan itu terjadi di 2.325 Tempat Pemungutan Suara (TPS), sehingga diperoleh beberapa temuan yang dimaksudkan sebagai kejanggalan.

Baca Juga: Surabaya Jadi Tuan Rumah Laga Piala AFF U-19

“Atas dasar itu, kami dari Cyberity melakukan investigasi gabungan untuk mendalami sistem keamanan web aplikasi Sirekap (sirekap-web.kpu.go.id) dan pemilu2024.kpu.go.id,” jelasnya, Senin (19/02/2024).

Beberapa kejanggalan yang dimaksukannya pun, diantaranya sebagai berikut: 

Baca Juga: Wali Kota Eri: Pindah ke Surabaya Siap Tak Terima Bantuan 10 Tahun

  1. Sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud yang lokasi servernya berada di RRC, Perancis dan Singapura.
  2. Layanan cloud tersebut merupakan milik layanan penyedia internet (ISP) raksasa Alibaba.
  3. Posisi data dan lalu lintas email pada dua lokasi di atas, berada dan diatur di luar negeri, tepatnya, di RRC.
  4. Terdapat celah kerawanan keamanan siber pada aplikasi pemilu2024.kpu.go.id.
  5. Ketidakstabilan aplikasi Sirekap, Sistem Informasi Rekapitulasi Suara dan Manajemen Relawan terjadi justru ketika pada masa krusial, masa pemilu dan beberapa hari setelahnya.

Alhasil, berdasar temuan tersebut, Cyberity menyatakan:

  1. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) dan Undang Undang No 27/2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP), karena menyangkut sektor publik dan dihasilkan oleh APBN, dana publik dan sejenisnya, maka data penting seperti data pemilu mestinya diatur dan berada di Indonesia (Pasal 20 PP Nomor 71/2019).
  2. Kejanggalan-kejanggalan pada sistem IT KPU sudah terjadi sejak lama. Masalah ini terkesan dibiarkan begitu lama dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
  3. Hingga saat ini KPU belum menunjukkan niat untuk memperlihatkan kepada publik audit keamanan IT-nya.
  4. Untuk mendukung Pemilu 2024 jujur, transparan dan adil, kami meminta KPU memperlihatkan kepada publik perihal audit keamanan sistem dan audit perlindungan data WNI agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Sebagai informasi, Cyberity merupakan komunitas yang fokus pada isu keamanan siber dan perlindungan data di Indonesia. Komunitas ini beranggotakan para pegiat dan praktisi keamanan siber dan masyarakat sipil yang concern terhadap masalah siber dan perlindungan data. sb-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU