Home / Peristiwa : Siasati Berkurangnya Kuota Pupuk Subsidi

Pemkab Banyuwangi Terapkan Pertanian Presisi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Feb 2024 19:33 WIB

Pemkab Banyuwangi Terapkan Pertanian Presisi

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Mengatasi berkurangnya kuota pupuk subsidi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menerapkan pertanian yang presisi.

Salah satunya dengan layanan uji tanah untuk pemupukan tepat dosis berbasis Internet of Things (IoT) yang bisa dimanfaatkan oleh petani setempat.

Baca Juga: Basarnas-Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Pantau Arus Balik

Layanan uji kualitas tanah tersebut, menggunakan alat uji tanah, Jinawi.

Jinawi merupakan sistem pintar rekomendasi pemupukan berbasis IoT. Dengan alat ini mampu melihat kualitas unsur hara makro di dalam tanah secara cepat dan real time, seperti unsur Nitrogen (N), forfor (P), Kalium (K) serta pH tanah.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani mengatakan, alat ini bisa dimanfaatkan petani untuk mengetahui berapa jumlah pupuk yang dibutuhkan.

"Dengan uji tanah ini petani bisa mengetahui kebutuhan pupuk secara tepat sesuai kebutuhan, sehingga pupuk yang digunakan tidak berlebihan. Dengan demikian kuota pupuk subsidi bisa digunakan secara optimal," kata Bupati Ipuk, Kamis (29/2/2024).

Bupati Ipuk sempat mencoba langsung alat Jinawi pada lahan padi milik kelompok tani Tangkai Rotan, Desa Wringin Agung, Kecamatan Gambiran saat kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di desa setempat pada Rabu (28/2/2024).

Baca Juga: Pemerintah Punya Utang Rp 10,48 Triliun ke PT Pupuk Indonesia, Jokowi: Pasti Dibayar

Dengan diketahuinya kualitas tanah tersebut, dapat ditentukan rekomendasi pemupukan yang sesuai (presisi).

Dengan tahu berapa pupuk yang dibutuhkan, harapannya produktivitas tanaman dapat ditingkatkan.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan, layanan ini bisa diakses petani di Banyuwangi.

"Layanan ini tidak dipungut biaya. Petani cukup datang ke kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) untuk mengajukan layanan. Nanti kami yang datang ke sana sesuai jadwal," kata Arief.

Baca Juga: Bupati Banyuwangi Luncurkan Program Pengentasan Kemiskinan

Cara penggunanaan alat uji tanah ini dengan ditancapkan ke tanah. Setelah itu muncul hasil analisa kondisi tanah serta rekomendasi pupuk utama yang diperlukan.

“Dengan alat ini pupuk yang diberikan bisa lebih presisi, sesuai dosis. Jadi beli lupuknya sesuai kebutihan saja, rekomendasi dari Jinawi,” jelas Arief.

Ia menambahkan, layanan ini adalah upaya untuk menjaga kualitas tanah. Bn-01/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU