PSI, Partai Simsalabim Istana, Dalam 30 Jam Naik 2,4% ke 3,13 %

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 03 Mar 2024 21:13 WIB

PSI, Partai Simsalabim Istana, Dalam 30 Jam Naik 2,4% ke 3,13 %

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta -  Perolehan suara PSI yang cepat melonjak minggu ini jadi sorotan akademisi, budayawan dan nitizen. Perolehan suaranya, naik 102 ribu suara dalam 30 jam saja. Lonjakan ini ditanggapi Ketua Majelis Pertimbangan (MP) DPP PPP Muchammad Romahurmuziy.

Rommy memprotes kejanggalan tersebut. Ia menduga ada operasi "sayang anak" di balik fenomena lonjakan suara PSI.

Baca Juga: PSI Buka Peluang Usung Bayu Airlangga di Pilwali Surabaya 2024

Pria yang akrab disapa Romy itu membandingkan lonjakan suara PSI dengan penurunan angka yang dialami PPP. Ia sampai-sampai menyenggol akun KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di akun Instagram pribadinya.

"Mohon atensi kepada @kpu_ri dan @bawasluri, operasi apa ini? Meminjam bahasa pak @jusufkalla, operasi 'sayang anak' lagi?" ucap Romy di akun @romahurmuziy yang dikutip Surabaya Pagi, Minggu (3/3/2024).

Ia menegaskan kenaikan suara PSI tak wajar. Berdasarkan para surveyor, Romy menyebut lonjakan semacam itu hanya bisa terjadi bila PSI mengantongi 50 persen suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Romy mendesak KPU dan Bawaslu mengusut kejanggalan ini. Bahkan, ia mengancam akan menyeret persoalan ini ke dalam penggunaan hak angket.

"Kalau ini tidak dikoreksi, @dpp.ppp akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini! Saya mohon atensi @kpu_ri dan @bawasluri secara terbuka dan tindak lanjutnya secara cepat dan seksama!" tuntut Romy.

 

Dekati Ambang Batas Lolos

Hal itu diketahui lewat data di Sirekap Pemilu 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada Minggu (2/3) pukul 06.00 WIB, perolehan suara PSI masih di angka 2.291.882 suara. Jumlah itu setara 3 persen dari seluruh suara yang telah masuk. Saat itu, jumlah suara yang masuk ke Sirekap baru 65,34 persen.

Kemudian pada Minggu (3/3) pukul 18.00 WIB, suara PSI bertambah hingga 2.403.483 suara. Penambahan sekitar 105 ribu suara lebih membuat persentase suara PSI meningkatkan jadi 3,13 persen.

Sementara suara yang masuk ke Sirekap 65,83 persen. Rekapitulasi suara baru bertambah sekitar 2,4 persen dalam 30 jam.

PSI sudah 3,13 persen di Sirekap KPU. Sudah mendekati ambang batas untuk lolos parlemen 4 persen.

 

Denny Siregar Juga Heran

Juga Data sirekap KPU 2 Maret 2024, pukul 08.00 WIB, sudah 65,73 persen data masuk. Dari 823.236 TPS, data yang masuk sudah ada 541.108 TPS.

Angka itu dikomentari Denny Siregar. Pegiat media sosial itu dalam akun X miliknya, @Dennysiregar7 menyatakan rasa herannya, karena dalam sehari bisa melonjak dari 2,6 persen menjadi 3,2 persen.

"Ini @psi_id pake mesin apa ya ? Dalam sehari bisa ngebut gila2an dari 2,6 persen sekarang udah 3,2 persen aja.. Ayo ngebuttt… mumpung masih ada bapak..,” cuit @Dennysiregar7 sembari memposting tangkapan layar sirekap.

Cuitan Denny Siregar tersebut dikomentari beberapa warganet. "Sampai 20 Maret bisa 5 persen. Lihat aja nanti ,” ujar @DS_yantie.

 

Partai Salah Input

“Luar biasa memang penggelembungan Suara Partai Salah Input ,” timpal @Aryprasetyo85.

“Nanti mereka dan KPU pura2 terkejut. ,” ungkap @johnykarim.

“Mungkin hanya laut merah yg mampu menenggelamkannya,seperti pendahulunya,” ucap @Zulham20852389.

“Ahli QC sudah sepakat, jika tembus Senayan artinya ada kecurangan scr TSM ,” tegas @DavidWijaya82

Baca Juga: Kantor DPD PSI Surabaya Didemo Ratusan Simpatisan

“bang knp gak dilaporin secara resmi aja? drpd cuma nyindir2 di medsos. Belajar dr kelolosan cawapres di MK, kan mereka jg gak ada rasa malu jg. . Takut nnt tiba2 bener lolos, masy gak bs ngapa2in lg. Krna pst ujung2nya silakan laporkan ke MK.. ,” papar @nomor306.

Partai @psi_id dan partai @Partai_Gelora partai @Fahrihamzah

mengalami penambahan suara tak wajar (kata Prof Burhanuddin Muhtadi),” cuit @berlinyues.

“ngebut krn ada suara 1 keluarga gua untuk PSI ? mau apa ? wkwkwk

Sdah lah, ga usah kaku2, udh dibioang berkali kali, sirekap bukan patokan, yg jadi patokan real count KPU by data C1 aktual, kalah mah kalah aja, jgn mempermalukan diri sndiri.

Gua pengen politik kdepan di isi PSI,” imbuh @kelvin28qafin

 

Lonjakan Suara Bahan Pembicaraan

Lonjakan suara itu pun menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Apalagi PSI merupakan partai yang ketua umumnya adalah putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep. PSI juga menjadi salah satu partai pendukung Paslon nomor urut 2 yang cawapresnya adalah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

 

Reaksi Pembina PSI Grace

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menduga ada upaya penggiringan opini. Dia pun mempertanyakan kenapa hanya suara PSI yang disoroti.

"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik," kata Grace melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).

Baca Juga: PSI Tak ke Senayan, Kaesang Ngeloyor Keluar dari Rumah Prabowo

Grace menilai peningkatan suara PSI dalam beberapa jam terakhir sebuah hal wajar. Dia mengingatkan penghitungan suara masih berlangsung.

Dia berkata masih ada sekitar 70 juta suara yang belum masuk Sirekap. Sebagian suara yang belum masuk pun adalah basis massa PSI.

 

Reaksi Guber UIN

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi menyoroti lonjakan atau ledakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Hal itu diungkapkannya via akun media sosial X (dulu Twitter) menyambut perbincangan yang juga mempertanyakan mengenai dugaan anomali lonjakan suara PSI di rekapitulasi Sirekap atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"PKB naik turun suaranya smooth sejak awal. Demikian juga dg partai2 lain. Sementara perolehan suara PSI "meledak" hanya dlm beberapa hari terakhir saja. Biasanya kalau data masuk di Sirekap sudah besar dan proporsional, suara partai-partai tidak akan sedinamis ini," tulis Burhanuddin merespons perbincangan salah satu netizen dengan nama akun Ferry Koto, Sabtu (2/3).

Ia juga merespons pertanyaan budayawan Goenawan Mohammad, Burhanuddin yang mengatakan untuk mengecek anomali tersebut pihaknya akan pula membandingkan dengan formulir C1 di TPS yang menjadi sampel hitung cepat (quick count) lembaga survey.

"Untuk mengujinya, kami akan bandingkan formulir C1 di TPS sample quick count kita dengan data KPU yg tersedia di Sirekap. Saatnya kita gunakan fungsi utama," katanya.

 

Anomali Lonjakan Perolehan Suara

Pada kesempatan lain, dia membalas perbincangan politikus PSI Cheryl Tanzil usai menjadi narasumber di saluran televisi membicarakan anomali lonjakan perolehan suara partai tersebut. Bukan hanya PSI, Burhanuddin juga memberitahu bahwa Partai Gelora pun mengalami kenaikan yang sangat tajam dalam beberapa hari terakhir.

Dan, dia mengimbau agar lebih baik menunggu perhitungan manual KPU saja yang dilakukan berjenjang dari daerah hingga pusat.

"Ada kenaikan sangat tajam bagi PSI dan Gelora dlm beberapa hari terakhir tapi tidak serta merta kita simpulkan pasti ada kecurangan. Perlu perbandingan antara data C1 quick count dan real count KPU terhadap hasil pilpres dan pileg. Juga harus disebut perolehan suara PKB yg sementara ini menurut Sirekap di atas rata2 QC. Tunggu perhitungan manual KPU baru lebih adil," kata Burhanuddin. n jk/erc/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU