Gus Samsudin, Ajarkan Free Sex....?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Mar 2024 20:29 WIB

Gus Samsudin, Ajarkan Free Sex....?

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gus Samsudin, pemilik padepokan " Nur Dzat" di Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, satu minggu ini ditahan ditahan di Polda Jatim. Ia ditetapkan sebagai tersangka kasus konten video viral pengajian membolehkan tukar pasangan.

Video itu meresahkan warganet di media sosial.

Baca Juga: PNS di Tulungagung Digerebek Pesta Narkoba di Surabaya

Konten tukar pasangan yang dibuat oleh Gus Samsudin, dinilai meresahkan masyarakat.

Konten tentang tukar pasangan suami istri dan diunggah di media sosial. Dalam video terlihat ada lelaki yang berpakaian seperti kiai lengkap dengan sorban dan perempuan bercadar.

Kasus ini kemudian diusut oleh polisi. Polda Jatim menetapkan Gus Samsudin sebagai tersangka konten video tukar pasangan. Gus Samsudin berperan sebagai pembuat skenario dalam video berdurasi 30 menit.

Siapa Gus Samsudin? Ia punya dua istri. Nyai Enah adalah istri pertamanya. Sementara Umi Yuni atau Yuni lida, adalah istrik keduanya.

Ia berasal dari Ngawi. Warga sekitar padepokan tak percaya istri keduanya adalah seorang jebolah penyanyi ajang pencarian bakat.

 

***

 

Gus Samsudin sendiri mengaku dirinya bukan merupakan keturunan kiai. Sebutan gus yang melekat pada dirinya merupakan sebutan dari orang Jawa.

Sebelumnya pernah bersetura dengan Pesulap merah. penyebabnya, Gus Samsudin melakukan trik palsu dalam pengobatan tradisionalnya. Ini yang membuat warga setempat melakukan demo dengan tuntutan menutup praktik palsu yang membohongi masyarakat sekitar.

Padepokan milik Gus Samsudin dikabarkan telah resmi ditutup. Penutupan padepokan ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar .

Sebelumnya ia pernah berurusan dengan Polres Blitar. Ini terkait ditemukannya SW, pria berusia 59 tahun, warga Surabaya, meninggal dunia di Pondok Nuswantoro milik Samsudin Jadab alias Gus Samsudin.

SW, ditemukan tewas di Pondok Nuswantoro milik Samsudin Jadab alias Gus Samsudin,

Keberadaan jenazah SW ditemukan setelah tiga hari ia berobat di pondok milik paranormal kontroversial tersebut. Kematiannya terungkap usai petugas kepolisian dan keluarga korban mengecek CCTV di lingkungan pondok.

Baca Juga: Kapolda Perketat Pengamanan di Banyuwangi

Hasil keterangan petugas medis puskesmas setempat menyebut tidak ada bekas luka ataupun bekas kekerasan benda tumpul pada tubuh SW. Keluarga diklaim menerima dan menolak autopsi terhadap jenazah.

 

***

 

Saya sempat melihat video viral pengajian Gus Samsudin yang membolehkan tukar pasangan.

Akal sehat saya terheran heran, ajaran ini mengarah praktik sex bebas dan kumpul kebo ala Gus Samsudin.

Pertanyaannnya, kok bisa Gus Samsudin, memiliki pengikut free seks?

Bisa jadi, pengikutnya tak punya akal sehat. Ibaratnya, Gus Samsudin, ingin membentuk komunitas free sex ala orang Blitar.

Baca Juga: Kapolda Jatim Resmikan Gedung Hiperbarik Hasta Brata Batu

Sederhananya, Gus Samsudin, dengan konten video itu ingin mensosialisasikan perilaku seksual di luar nikah.

Bisa jadi, Gus Samsudin, ingin membentuk komunitas antara satu pasangan atau satu orang berganti-ganti pasangan.

Gus Samsudin, sepertinya mengabaikan risiko infeksi menular seksual akibat seks bebas. Dan ini bisa berlanjut menjadi penularan HIV, sifilis, herpes, atau gonore.

Terlepas dari konstruksi sosial semacam itu, seks bebas adalah seks yang tidak aman. Dampaknya bisa membawa dampak negatif pada setiap pelakunya.

Gus Samsudin juga secara tidak langsung mengajarkan hubungan seks tanpa komitmen atau bahkan tanpa ikatan emosional. Bisa juga Gus Samsudin, menghidupkan cinta satu malam, prostitusi, hingga bertukar pasangan dengan pasangan lain (swinging).

Akal sehat saya bilang seks bebas adalah perilaku seks yang berisiko tinggi terkena Infeksi Menular Seksual (IMS). Apa ada dampak seks bebas terhadap diri sendiri?

Konon berdampak terhadap Kesehatan Mentalnya. Ada perasaan bersalah dan kecemasan sampai OCD Obsessive-compulsive disorder. Masya Allah. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU