Pemerintah Bakal Produksi Bioavtur Pakai Komoditas Buah Kelapa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 07 Mar 2024 10:39 WIB

Pemerintah Bakal Produksi Bioavtur Pakai Komoditas Buah Kelapa

i

Ilustrasi. Pemanfaatan bahan baku minyak kelapa menjadi bioavtur. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Komoditas buah kelapa memiliki manfaat potensial. Terbaru, pemerintah tengah membuat peta jalan (roadmap) pemanfaatan bahan baku menjadi bioavtur yang bisa digunakan sebagai bahan bakar pesawat.

"Ada (peta jalan) sedang on going, kalau nanti sudah hampir 100 persen matang, kita akan komunikasikan," kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera, Kamis (07/03/2024).

Baca Juga: Kementerian ESDM Targetkan Konversi 150 Ribu Motor Listrik di 2024

Dari hasil riset sementara, ditemukan sekitar 20 sampai 30 persen buah kelapa yang tak layak konsumsi di setiap pohon kelapa. Artinya, limbah buah kelapa tersebut dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi bioavtur.

"Jadi, dalam satu pohon itu pasti ada 20-30 persen kelapa itu tidak layak konsumsi, itu bisa digunakan (bioavtur)," bebernya.

Namun, Dida belum menjelaskan lebih lanjut terkait update penelitian yang dilakukan pihaknya untuk menyulap buah kelapa gagal menjadi bahan baku pesawat tersebut.

"Kalau kelapa ini budidayanya sudah sangat bagus. Sudah ekspor. Tapi, ekspornya tapi baru biji kelapanya itu," tutup Dida.

Baca Juga: Menteri ESDM Pastikan Stok LPG 3 Kg dan BBM Jelang Nataru Aman

Namun, kini untuk kerja sama pengembangan bioavtur pun sudah dilakukan oleh ITB bersama dengan Pertamina. Tes sudah mulai dilakukan dengan pencampuran 2,4 persen bioavtur dalam komposisi bahan bakar pesawat.

Adapun produksi bioavtur secara masif akan dilaksanakan pada tahun 2026. Pertamina berencana untuk meluncurkan Cilacap Green Refinery pada tahun 2026 berbasis waste feedstock.

Selain itu, biovatur juga telah digunakan pada penerbangan komersial dengan bahan bakar J2.4, uji coba dengan Garuda Boeing 737-800 NG. Yudo menegaskan, bahwa Kementerian ESDM berkomitmen untuk terus mendorong produksi dan penggunaan bioavtur dalam industri aviasi.

Baca Juga: Produksi Batu Bara RI Tembus 686 Juta Ton per November 2023

Sebelumnya, diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), menargetkan penggunaan bioavtur mencapai 5 persen pada tahun 2025.

"Dalam industri aviasi, ditargetkan pada tahun 2025, penggunaan bioavtur mencapai 5 persen," kata Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda. jk-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU