Cegah Perang Sarung dan Tawuran saat Ramadan, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli Asuhan Rembulan

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Rabu, 13 Mar 2024 16:42 WIB

Cegah Perang Sarung dan Tawuran saat Ramadan, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli Asuhan Rembulan

SURABAYAPAGI, Surabaya - Satpol PP Kota Surabaya semakin menggencarkan patroli Asuhan Rembulan guna mengantisipasi terjadinya perang sarung, tawuran antar remaja, maupun aktivitas yang mengganggu ketentraman yang kerap terjadi saat bulan Ramadan. 

Dalam pelaksanaannya, Satpol PP Surabaya menerjunkan seluruh personel Satpol PP Surabaya hingga di tingkat kecamatan, serta rutin melakukan koordinasi dengan jajaran TNI-Polri.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

“Giat Asuhan Rembulan ini tidak hanya kami lakukan skala kota saja, namun juga melibatkan seluruh jajaran praja di kecamatan. Kami mengantisipasi jika ada indikasi aktivitas yang merugikan masyarakat,” kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, Rabu (13/3).

Fikser menjelaskan, dalam giat Asuhan Rembulan, menyisir seluruh wilayah se-Surabaya untuk memastikan keamanan, serta kenyamanan bagi warga Kota Pahlawan. “Kami lakukan pengawasan wilayah yang berpotensi terjadi kerawanan ketertiban umum, kami juga mengantisipasi kegiatan yang dilakukan anak-anak seperti perang sarung,” jelasnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya. Terlebih mengingat adanya jam malam untuk anak-anak, yakni memastikan keberadaan mereka di rumah pada pukul 22.00 WIB.

"Untuk orang tua, saya harap untuk selalu mengawasi anaknya, paling tidak mengontrol keberadaannya. Kami juga minta kepedulian sesama warga, ketika melihat kerumunan anak-anak supaya diingatkan atau bisa menghubungi Command Center 112," ujar dia.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Ia menambahkan, meskipun beberapa kejadian perang sarung dilakukan hanya untuk konten, tindakan tersebut membahayakan dan tidak dapat dibenarkan. Karenanya, Fikser menegaskan, giat Asuhan Rembulan secara masif dilakukan pada malam hari selama Ramadhan dengan melibatkan semua pihak terkait.

"Jika melihat adanya kerumunan, bisa diinformasikan ke kami, nanti kami akan datang untuk membubarkan kerumunan tersebut. Karena kepedulian itu tidak hanya lewat Satpol PP, tapi dari orang terdekat mulai orang tua, keluarga, tetangga, warga," tegasnya.

Ia pun berpesan kepada para pelajar agar mematuhi peraturan yang diberikan oleh orang tua. Serta mematuhi nasihat para guru yang berada di sekolah. 

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

"Nasihat guru juga kepada anak-anak ini juga harus tersampaikan, supaya kegiatan Ramadhan ini bisa berjalan dengan khusyuk dan lancar. Jadi kami berharap kegiatan seperti perang sarung dan kegiatan negatif lainnya jangan sampai terjadi,” kata dia.

Nantinya, jika ada pelajar yang kedapatan terlibat perang sarung atau tawuran, akan dikenakan sanksi sosial. Selain akan dilakukan pembinaan, pihaknya juga akan melakukan pemanggilan orang tua dan guru. 

"Kalau ada yang bawa senjata tajam (sajam) kita serahkan ke polisi. Karena dalam operasi rembulan ada polisi yang bersama kami. Sementara yang tidak kedapatan membawa sajam, akan kami bawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. Termasuk juga memanggil orang tua dan gurunya," pungkasnya. Alq

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU