Kejanggalan Kematian Tragis Ibu Muda di Gresik Tewas Dirampok, Gelagat Ekspresi Suami Mulai Disorot

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Mar 2024 14:17 WIB

Kejanggalan Kematian Tragis Ibu Muda di Gresik Tewas Dirampok, Gelagat Ekspresi Suami Mulai Disorot

i

Lokasi TKP kamar korban dipasang police line anggota Polres Gresik. SP/ Istimewa

SURABAYAPAGI.com, Gresik - Kasus tewasnya Wardatun Toyibah (28) asal warga Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik masih meninggalkan duka mendalam hingga menjadi misteri. Peristiwa itu diketahui terjadi pada pada Sabtu (16/03/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Perempuan yang sehari-harinya bekerja sebagai Agen BRI Link dan pemilik konter di rumah diduga jadi korban perampokan dan pembunuhan keji di Gresik dan ditemukan tewas dengan luka parah di leher sebelah kanan dan dada hingga tembus ke ulu hati dan bagian jantung korban. 

Baca Juga: Polres Ponorogo Ringkus Komplotan Pembobol Rumah Kosong

Kronologi Kejadian Menurut Kejelasan Saksi Mata (Suami Korban)

Melihat insiden tragis itu, Mahfud (42) yang diketahui suami dari korban tampak tegar usai mengetahui istrinya, Wardatun Toyyibah (28) tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya. Sedangkan anak semata wayangnya yang masih berusia 2,5 tahun selamat, namun mengalami luka di kaki.

Kronologi awal kejadian bermula saat Mahfud, orang yang pertama kali menemukan jasad Wardatun Toyyibah sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah menemukan sang istri tewas dengan luka tusuk, Mahfud tak langsung melapor ke polisi.

Ia meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya, lalu dimandikan dan ditutup jarik.

"Pertama tahu sekitar jam 05.00 WIB lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jasad istri saya," ujarnya, dikutip Senin (18/03/2024).

Suami Menduga, Korban Sengaja Bunuh DIri

Mahfud beralasan tak melapor karena ia mengira sang istri tewas karena mengakhiri hidup. Tak berselang lama, setelah itu, ia menyadari uang senilai hampir Rp 150 juta dan handphone miliknya hilang.

"Kan saya kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua. Uang senilai hampir Rp 150 juta dan handphone saya hilang" ungkapnya.

Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku. "Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," imbuhnya.

Baca Juga: Setengah Telanjang, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas di Lahan Tebu Jombang

Saat kejadian, istri dan anaknya tidur di kamar, sementara dirinya tidur di ruang tamu. Mahfud mengaku tidak mengetahui apa-apa tentang kejadian tersebut, termasuk ciri-ciri pelakunya.

Sementara, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menurut Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, aksi perampokan sadis itu pun dilakukan saat suami korban tidur di ruang tamu diwaktu sahur.

Namun, menurutnya keterangan dari Mahfud diduga ada yang janggal. Dalam keterangan yang dia berikan. dia sempat bercerita kepada tetangganya bahwa istrinya memergoki pelaku yang hendak mencuri uang di laci. Kemudian pelaku membunuh istrinya.

"Kita juga mendengar keterangan itu (perampokan). Katanya dia berasumsi dan menebak kalau soal itu, tapi kita masih dalami lagi kasus ini. Masih kami periksa sebagai saksi," katanya.

"Keterangan suami korban menjadi hal yang sangat penting. Mengingat saat peristiwa, hanya dia dan anaknya yang berada di dalam rumah," lanjutnya.

AKP Aldhino mengaku mendapati kendala saat proses penyidikan. Hal ini karena TKP yang sudah berubah. Lantaran korban sudah berpindah tempat dan sudah dalam keadaan dimandikan hingga ditutup kain.

Baca Juga: 4 Perampok di Malang Tertangkap, 2 Masih Buron

"Jadi saat kami datang, TKP sudah rusak. Korban juga sudah dimandikan oleh pihak keluarga. Tentu tim penyidik harus bekerja keras untuk menemukan jejak dari pelaku yang mungkin tertinggal," bebernya.

Kemudian, polisi mengatakan Mahfud memang tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Namun, ekspresi Mahfud yang terkesan datar tanpa menunjukkan rasa sedih yang mendalam hingga terlihat tegar.

"Saat diperiksa, suami korban banyak mengatakan jawaban tidak tahu. Berkaitan dengan saat-saat peristiwa terjadi atau perihal lainnya," ujar Aldhino.

Sedangkan, dugaan sementara, pelaku masuk ke kamar korban dari pintu samping rumah. Setelah itu pelaku menyerang korban yang diduga sedang tertidur bersama sang anak. Anak korban diketahui selamat dan alami luka di bagian kaki.  

Lebih lanjut, saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi yang berjumlah 10 orang diantaranya dari pihak keluarga dan tetangga korban. 

"Kita masih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti. Sampai saat ini sudah ada 10 orang," kata Aldhino. grs-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU