Golkar Bisa Ulangi Jadi Partai Penguasa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 18 Mar 2024 19:57 WIB

Golkar Bisa Ulangi Jadi Partai Penguasa

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Berdasarkan hasil hitung sementara KPU pada Pileg 2024 suara Golkar mengalami peningkatan 20 persen.

Sejauh ini tercatat sudah 102 kursi DPR RI yang diamankan. Bahkan masih ada 2-4 kursi yang potensial diraih namun belum disahkan KPU.

Baca Juga: Ganjar tak Hadir, Sinyal Kuat PDIP Oposisi

Tak hanya itu, Golkar juga mengklaim raih kemenangan di 15 dari 38 provinsi se-Indonesia pada Pemilu 2024. Di antaranya di Jawa Barat dan Banten.

Dari hasil sementara rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 dalam pemilihan legislatif, Partai Golkar berhasil beraih posisi dua besar perolehan kursi di DPR. Ia bersaing dengan PDI Perjuangan.

Sementara dalam pemilihan presiden, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang diusung Partai Golkar, juga berhasil mendapatkan suara terbanyak dibanding dua pasangan Capres lainnya.

Urusan kursi di Senaya, pada Pemilu 2019, Partai Golkar memperoleh kursi DPR RI sebanyak 85 kursi. Pada Pemilu kali ini kursi Partai Golkar di DPR RI diprediksi bisa melebihi 100 kursi.

KPU mencatat Partai Golkar mendominasi suara di 15 provinsi.

Wajar bila kini Partai Golkar, mulai bermanuver.

Dengan menang di 15 dari 38 provinsi, dalam hitungan koalisi Prabowo-Gibran,

Golkar beekontribusi 25 persen.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, berharap partainya mendapatkan jatah lima kursi menteri di kabinet capres nomor urut 2 Prabowo Subianto nanti.

 

***

 

Airlangga, kini mengarahkan Partai Golkar, untuk meraih kesuksesan yang sama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Novemver 2024 mendatang.

Golkar telah menyiapkan lebih dari seribu kader terbaik untuk bertarung pada kontestasi yang dijadwalkan digelar KPU pada November 2024 itu. Wooow!

Maka itu, Airlangga menyebut akan menggelar pelatihan santiaji, atau program pembinaan bagi calon anggota legislatif terpilih. Pelatihan tersebut akan digelar oleh Golkar Institute dengan target hingga tingkat bawah di provinsi maupun kabupaten/kota.

Kini Airlangga, mengaku sedang melakukan evaluasi terhadap capaian pemilihan legislatif.

Baca Juga: Cari SIM Dibawah 17 Tahun, Benchmark Gibran

Dari elite Partai Golkar saya dapat bocoran dengan Airlangga yang memperbanyaknya kandidat calon kepala daerah suara bagi Partai Golkar diharapkan akan membludak sampai Kabupaten.

Maka dari itu, di seluruh daerah se-Indonesia, Partai Golkar menunjuk fungsionaris partai untuk menjadi calon kepala daerah. Ini strategi bisa meraup suara banyak. Termasuk jaringan yang luas berskala nasional. Termasuk ke Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Konon strategi ini sebagai sesuatu yang berbeda dengan kandidat-kandidat yang lain.

Wajar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto fokus untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Indonesia.

Golkar, menyiapkan 1.040 kader calon kepala daerah untuk mengikuti Pilkada 2024 pada November nanti.

 

***

 

Partai Golkar praktis kini Berusia ke-59 tahun. Ini menjadikan Partai Golkar sebagai partai politik tertua di Indonesia.

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Catatan jurnalistik saya menyimpan Golkar, saat Orde Baru sangat melekat posisinya dengan penguasa. Sudah hampir 60 tahun partai ini menjadi partai politik yang relatif sukses bertahan sejak partai ini berdiri. Stigma dimasyarakat sebagai partai warisan Orde Baru ternyata tidak menjadi beban bagi Partai Golkar. Pasca Reformasi 1998, Akbar Tandjung selaku Ketua Umum Partai Golkar, mendeklarasikan Paradigma Baru Partai Golkar.

Pada tahun 1999 itu, Akbar Tandjung berusaha menggunakan jati diri baru sebagai parpol yang lepas dari Order Baru.

Baru sekarang, di era kepemimpinan Airlangga Hartarto, Partai Golkar dengan hasil pilpres dan pileg 2024, genggam positioning kuat jadi partai penguasa lagi, setelah era Orde Baru. Suka atau tidak, kini Partai Golkar layak mengklaim sebagai partai besar di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ini sejarah kedua setelah Orde Baru. Saat itu, Soeharto, bukan Ketua Umum Sekber Golkar. Ketuanya Harmoko. Tapi mayoritas menteri dari kader Golkar. Ini sejarah panjangnya dalam kehidupan pembangunan bangsa dan negara.

Dengan sejarah itu wajar, Partai Golkar kini memiliki struktur partai dari pusat sampai ke tingkat desa/kelurahan. Juga di eksekutif pemerintahan Jokowi, banyak kader partai yang menjadi menteri dan kepala daerah.

Ada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, ada Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian, lalu Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, kemudian Menpora RI, Dito Ariotedjo, dan Jerry Sambuaga, yang menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI.

Ini belum yang menjadi anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Wajar, kini berhembus kabar Presiden Jokowi, akan gabung di Partai Golkar. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU