Permintaan Tinggi, Mendag Terbitkan Izin Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Apr 2024 10:09 WIB

Permintaan Tinggi, Mendag Terbitkan Izin Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

i

Ilustrasi. Pedagang komoditas bawang putih di salah satu pasar tradisional. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih sebanyak 300 ribu ton, guna memastikan ketersediaan komoditas tersebut dalam memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat jelang lebaran 2024.

"Impor bawang putih, nggak ada masalah saya sudah mengeluarkan izin 300 ribu ton, lebih dari cukup," ungkapnya, Selasa (02/04/2024).

Baca Juga: Kemendag Tunda Kenaikan HET Minyakita hingga Lebaran 2024, Masih Rp 14 Ribu per Liter

Zulhas menyebut, jika Surat Persetujuan Izin (SPI) impor bawang putih sebanyak 300 ribu ton tersebut lebih banyak dibandingkan kebutuhan masyarakat Indonesia hanya mencapai 600 ton. 

“Tapi kita sudah keluarkan izin impor 300 ribu ton, itu lebih dari separuh kebutuhan (masyarakat Indonesia) cuma 600 ton,” ucap Zulhas.

Selain itu, tingginya harga bawang putih saat ini di pasaran lantaran tingginya pula permintaan dari masyarakat, ditambah juga harga bawang putih yang mayoritas impor juga tinggi.

"Mungkin butuhnya banyak, kebutuhannya atau harga belinya tinggi," terangnya.

Baca Juga: Mendag Dorong Konsumsi Beras SPHP, Warga: Rasanya Kurang Enak, ‘Anyep’

Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap tingginya harga bawang putih saat ini karena harga dari negara asal impor juga naik. Naiknya harga dari negara asal juga didorong oleh nilai tukar rupiah yang sudah melemah.

"Yang namanya bawang putih itu kita ketergantungan dari luar. Kalau ketergantungan dari luar itu ada dua, yang pertama adalah harga dari country origin yang kedua adalah currency rate (nilai tukar). Hari ini currency rate-nya Rp 15.500/kg. Jangan disamain dengan harga tahun lalu yang currency-nya Rp 13.000 atau Rp 14.000," kata Arief. 

"Ini harus kita pahami semuanya ke publik karena barang-barang impor akan pasti begitu," pungkasnya.

Baca Juga: Kemendag Dihimbau Tak Gegabah Terbitkan Izin Impor Sapi, Berakibat Harga Anjlok

Meski begitu, Mendag Zulhas tidak sempat menyebut negara pengimpor karena bergegas meninggalkan lokasi tersebut. Namun, dia mengaku bahwa dirinya hampir setiap pagi mengunjungi sejumlah pasar di wilayah Pulau Jawa. Dia menemukan sejumlah harga mulai turun.

“Kita syukuri hari ini sudah masuk ke-21 bulan Suci Ramadhan, alhamdulillah harga-harga (pangan) cenderung turun sebagaimana tadi disampaikan oleh Plt BPS,” kata Zulhas. jk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU