Home / Politik Pemerintahan : Aksara Jawa Dikenal Dunia

Wakil Ketua DPRD Surabaya Inisiasi Sandingkan Budaya Global Jepang Jawa

author Al Qomaruddin

- Pewarta

Senin, 06 Mei 2024 19:13 WIB

Wakil Ketua DPRD Surabaya Inisiasi Sandingkan Budaya Global Jepang Jawa

i

Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony Sejumlah ekspatriat dari Konjen Jepang dan dosen dari Amerika Serikat saat membaur belajar bersama menulis aksara Jawa, hanacaraka, di Museum Pendidikan, Minggu (5/5) kemarin.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pelestarian aksara Jawa terus dilakukan oleh Pimpinan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surabaya. Sebagai komitmen aksara jawa bisa naik kelas dan tidak lagi dikenal di lingkungan (daerah, red) tapi di mata dunia. Maka dari Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony menginisiasi upaya optimalisasi kerja sama di bidang budaya secara global.

Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony mendorong agar Jepang dan Jawa bisa selamanya bersanding mesra di Surabaya dengan aksara Jawa. Wakil Konjen Jepang di Surabaya Ishii Yutaka menyertakan keluarganya ikut kelas menulis aksara Jawa Hanacaraka. Ishii bersama istrinya yang orang Indonesia Mei Ishii dan putranya yang sudah dewasa Ryuta Ishii rutin mengikuti kelas Hanacaraka.

Baca Juga: Kolaborasi Harmoni Aksara Jepang dan Jawa di Surabaya

Tidak hanya ekspatriat Jepang itu yang tertarik. Dosen ekspatriat kampus di Surabaya juga ikut serta dalam kelas yang digagas Puri Aksara Rajapatni. Tampak pula sejumlah mahasiswa dari kampus di Surabaya juga ikut ambil bagian kelas rutin tiap Minggu itu. 

Kelas Hanacaraka itu digelar di Museum Pendidikan Surabaya. AH Thony yang sudah lama mendukung aktivitas budaya yang digelar Rajapatni itu memberi apresiasi khusus. Tidak hanya pertukaran budaya global yang terbangun, tapi saling bertukar ilmu untuk saling menguatkan satu sama lain. 

"Akulturasi kebudayaan ini menjadi kegiatan positif untuk saling mengenalkan dan memperkaya budaya masing-masing. Huruf kanji, hiragana, dan katakana dikenalkan Jepang. Jawa mengenalkan Hanacaraka," ungkap AH Thony memberi kredit poin, Senin (6/5).

Pimpinan DPRD dari Partai Gerindra ini menjadi bagian saat digelarnya kelas Hanacaraka. AH Thony melihat banyak pelajaran yang bisa diambil dari effort orang Jepang saat mempelajari hal baru. Tampak keluarga Ishii Yutaka sangat serius, konsisten, dan totalitas mengikuti kelas. 

Baca Juga: THR Dapat Dongkrak Produktivitas dan Industri Rumah Tangga

Sampai akhirnya mereka bisa menulis aksara Jawa. Semua aksara Jawa atau huruf Hanacaraka mereka hapal. Bahkan kini sudah masuk aksara rekan sampai huruf pangku Jawa. Mereka pun praktik menukis kata Jepang dalam huruf Hanacaraka. "Lekukan huruf itu yang bikin menggairahkan," kata Ishii.

AH Thony mengakui bahwa etos masyarakat Jepang itu tampak saat mereka mempelajari aksara Jawa. Tidak hanya serius hingga bisa, tapi konsistensi dan keberlanjutan mereka tanamkan. Sikap ini harus ditiru.

Jepang dikenal sebagai negara maju. Mereka juga bisa bangkit lebih cepat. Namun memori bangsa ini masih melihat bahwa Jepang pernah menjajah Indonesia. Sebagai sejarah tetap tidak boleh dilupakan tapi tidak boleh larut. Saat yang diperlukan adalah saling menguatkan. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Termasuk saling mengenalkan budaya Jepang dan Jawa lewat aksara negara masing-masing. Jepang dan Indonesia di Surabaya disatukan dengan Hanacaraka. "Tapi memang kita harus belajar budaya orang Jepang yang tekun dan istiqomah. Totalitasnya," ucap AH Thony yang asli Bojonegoro.

Budaya-budaya kerja keras, tidak pernah mau menyerah, dan sungguh-sungguh itu harus diambil sebagai pelajaran berharga. Bahwa semuanya harus melalui proses dengan langkah yang serius. Dengan proses yang baik, hasilnya juga akan baik. 

Mengenal budaya Jepang tidak sekadar mengenal huruf kanji. Begitu juga belajar aksara berarti juga mengenal karakteristik dan perilaku masyarakatnya. Jadi menyatunya budaya Jepang dan Jawa ini adalah membaca karakteristik keduanya. "Ingat di Surabaya ada Kembang Jepun. Itu peninggalan Jepang (Jepun)," kata AH Thony. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU