Petani Was-was Gagal Panen, Kemarau Panjang Ancam 5 Kecamatan Blitar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Jul 2024 13:22 WIB

Petani Was-was Gagal Panen, Kemarau Panjang Ancam 5 Kecamatan Blitar

i

Ilustrasi. Kekeringan di area persawahan Kabupaten Blitar imbas musim kemarau panjang. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya kemarau panjang hingga menyebabkan kekeringan berpotensi lebih lama daripada tahun 2023 lalu.

Diketahui, untuk puncak musim kemarau di Bumi Penataran pun diprediksi bakal terjadi pada bulan Agustus dan September ini. Hal itu tentu membuat para petani di Kabupaten Blitar ketar-ketir dan was-was bakal gagal panen.

Baca Juga: Kementan Siapkan Langkah Antisipatif Hadapi Kemarau

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupetan Blitar, Ivong Betryanto mengungkap, berdasarkan rujukan data BMKG, akan ada beberapa kecamatan mana yang bakal terdampak kemarau panjang. 

Diantaranya, ada 5 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan panjang pada tahun ini. Kelima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Wates, Bakung, Panggungrejo, Binangun, Wonotirto, dan Kademangan.

“Kelima daerah tersebut menjadi prioritas kami dalam pengawasan bencana kekeringan tahun ini. BPBD kini sedang menyiapkan regulasi surat keputusan bupati terkait siaga kekeringan di Kabupaten Blitar,” jelas Ivong Betryanto, Selasa (02/07/2024).

Menanggulangi fenomena itu, BPBD Kabupaten Blitar telah siap siaga, dengan menyiapkan penyaluran bantuan air bersih ke lima kecamatan yang rawan kekeringan tersebut. Total akan ada 30 rit air untuk menghadapi ancaman bencana kekeringan. 

Baca Juga: 97 Desa di Bojonegoro Berpotensi Alami Kekeringan

“Kini sudah memetakan daerah rawan atau potensi kekeringan,” imbuhnya

Secara keseluruhan, BPBD sudah mempersiapkan 3 armada untuk dropping air bersih. BPBD Kabupaten Blitar pun juga akan berkoordinasi dengan PDAM terkait sumber air.

“Tak lupa menggandeng pentahelix (warga umum atau swasta) untuk membantu menangani masalah kekeringan,” katanya.

Baca Juga: Musim Tanam Tembakau, Petani di Sampang Berharap Harga Tinggi

Untuk saat ini air yang disiapkan untuk dropping air bersih mencapai 30 rit. Namun realisasinya jumlah air yang dibutuhkan justru lebih banyak.

Sementara itu, para petani pun dan warga pun diminta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi ancaman kemarau panjang ini. Para petani diminta untuk membuat tandon air agar ketersediaan air irigasi tetap terpenuhi meski kemarau panjang melanda. blt-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU