Tanaman Cabai di Ponorogo Terserang Virus Gemini, Petani Was-was

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Agu 2024 11:41 WIB

Tanaman Cabai di Ponorogo Terserang Virus Gemini, Petani Was-was

i

Petani cabai di Ponorogo Memeriksa tanamannya yang terlihat menguning dan tiba-tiba mengerdil. SP/ PNG

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Musuh alami petani adalah wabah dan virus yang merusak tanaman budidayanya. Salah satunya dialami petani cabai Desa Ronosentanan, Kecamatan Siman, Ponorogo yang saat ini sedang terserang virus gemini.

Diketahui berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Cerdas Mengelola Kebun Hingga Sampai Dapur' oleh Nurenik dan Nurul Asiah, virus gemini merupakan sebuah istilah yang dikenal pada kalangan para petani, yang menyebabkan daun menjadi kuning keriting dan menghambat pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Baca Juga: Ratusan Hektar Padi dan Jagung di Jember Terancam Gagal Panen

“Tanaman cabai saya ini sudah berumur 3,5 bulan, ya seharusnya sudah berbuah. Tetapi karena adanya virus yang membuat daun jadi keriting dan berubah warga tersebut, berbuahnya menjadi tidak maksimal,” jelas Rudi Setiono, salah satu petani cabai, Kamis (08/08/2024).

Baca Juga: Dongkrak Produktivitas Petani, Pemkab Bangkalan Salurkan Ratusan Pompa Air

Lebih lanjut, virus tersebut menyerang tanaman cabai miliknya sejak satu bulan yang lalu tiba-tiba cabai mengerdil dan daunnya berwarna kuning. Dengan kondisi ini, dirinya tidak menyerah begitu saja, berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani serangan virus ini, namun hasilnya tetap nihil.

“Jadi biasanya 1 petak sawah menghasilkan 25 kilogram setiap minggunya, kini hanya dapat 3 kilogram saja,” katanya.

Baca Juga: Panen Raya Melimpah, Dongkrak Sektor Perekonomian Petani Padi di Tuban

Sementara mengantisipasi kerugian semakin besar. Sejumlah petani kini memilih menyulam lahan dengan tanaman jagung. meski sebelumnya mereka sudah melakukan berbagai upaya penanganan. Kendati harga jagung saat ini anjlok, namun paling tidak mampu menutupi kerugian akibat gagal panen. pn-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU