SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Di Pasar Karah, Surabaya, pagi itu suasana sibuk seperti biasa. Pedagang sayur, daging, dan ikan menggelar dagangan mereka, sementara pembeli silih berganti memilih bahan pangan segar. Namun, Kamis (8/8/2024) kali ini, ada yang berbeda.
Sejumlah petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya bersama dengan tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) tampak melakukan pengujian di tempat. Mereka mengambil sampel dari beberapa pedagang yang terlihat penasaran namun tetap ramah melayani pembeli.
Baca Juga: DKPP Surabaya Pastikan Bahan Pangan Bebas Cemaran Kimia
Kepala Bidang Pangan DKPP Surabaya, Dwi Suryani, memimpin langsung kegiatan itu. Dengan seksama, petugas mengambil lima jenis komoditas yang sering dibeli masyarakat: wortel, tomat, ayam, kerang, dan baby cumi.
Setiap sampel diteliti secara teliti di lapangan untuk mendeteksi apakah ada kandungan kimia berbahaya, seperti formalin pada produk hewani atau pestisida pada sayuran. Setelah beberapa saat, hasil yang ditunggu-tunggu pun keluar.
“Alhamdulillah, semua sampel yang kita uji bebas dari cemaran bahan kimia berbahaya,” ujar Dwi Suryani dengan senyum lega.
Ia menjelaskan bahwa ini adalah bagian dari upaya DKPP untuk terus menjaga keamanan pangan di Surabaya. Meski hasilnya menggembirakan, Dwi tetap menekankan pentingnya pendampingan dan edukasi bagi para pedagang.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Para pedagang akan terus kami dampingi dan edukasi agar mereka tetap menjaga kualitas bahan pangan yang dijual. Ini demi kenyamanan dan kesehatan masyarakat yang membeli di pasar-pasar, baik tradisional maupun modern,” tegasnya.
Baca Juga: Kebakaran di Tambaksari Hanguskan Satu Rumah dan Sepeda Motor
Kegiatan pengujian keamanan pangan seperti ini, lanjut Dwi, sebenarnya merupakan rutinitas bulanan DKPP. Setiap bulan, timnya mengambil 130 sampel dari berbagai pasar di Surabaya. Hingga saat ini, belum ada temuan signifikan terkait cemaran kimia. Namun, Dwi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.
“Meski hasilnya baik, tetap ada potensi risiko dari bahan kimia yang tidak terlihat. Misalnya, pestisida atau formalin yang menempel pada sayur dan daging. Oleh karena itu, saya sarankan agar bahan pangan selalu dicuci bersih sebelum diolah,” jelasnya, memberi tips praktis yang penting untuk kesehatan.
Sementara itu, Purwinto, Analis Ketahanan Pangan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Diperta dan KP) Jawa Timur, menyatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dalam menjaga standar keamanan pangan.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, 4.534 Hewan Kurban Dipasarkan di Kota Surabaya
Ia menegaskan, pendampingan dan pengecekan di pasar-pasar akan terus dilakukan secara menyeluruh di seluruh Jawa Timur.
“Kami akan bekerja sama dengan semua kabupaten/kota, termasuk Surabaya, untuk memastikan bahwa bahan pangan yang beredar benar-benar aman dari cemaran kimia. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi masyarakat,” kata Purwinto, menutup perbincangan.
Dengan pengawasan yang ketat dan edukasi berkelanjutan, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional semakin meningkat, dan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh cemaran bahan kimia bisa diminimalisir. Zis
Editor : Mariana Setiawati