SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Anggaran bantuan ternak kambing etawa beserta kandang yang disalurkan kepada 21 RT yang ada di Desa Rangkah Kidul, Kecamatan Sidoarjo Kota diduga jadi bancakan, selain adanya dugaan mark - up harga pada pengadaan ternak kambing, pembuatan kandang juga terkesan asal-asalan.
Salah satu ketua RT di desa setempat yang mewanti - wanti agar namanya tidak dipublikasikan mengaku bahwa, bantuan yang diterima dari pemerintah desa (Pemdes) Rangkah Kidul tersebut berupa dua ekor kambing betina jenis etawa dan satu buah kandang.
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi, Masjid An-Nur Gelar Ngaji Bareng dan Santunan Anak Yatim
"Masing-masing RT menerima bantuan dua ekor kambing dan uang Rp 1 juta untuk membuat kandang mas," akunya kepada Surabaya Pagi, Selasa (20/08/2024).
Menurut dia, pembuatan kandang dari bahan kayu palet dan asbes bekas berdiameter panjang 1,5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 2 meter tersebut di borongkan kepada pengelola kambing dengan harga sebesar Rp 700 ribu per kandang.
"Yang di tambak ada 14 kandang, di borong sama pak Tiyono. Iya betul mas masih ada sisa Rp 300 ribu per kandang," ungkapnya.
Hasil pantauan di lokasi kandang yang berada diwilayah RT 02, RW 01, di ketahui ada 15 ekor kambing, 9 ekor milik Kades Rangkah Kidul dan terdapat 6 ekor kambing bantuan jenis etawa titipan dari 3 RT desa setempat.
Setelah dilakukan pengecekan, 6 ekor kambing bantuan dari kegiatan program pemberdayaan masyarakat tersebut memiliki tinggi badan rata-rata berukuran berkisar 60 centi meter.
"Di kandang ini jumlah kambingnya ada 15 ekor mas, yang 9 ekor milik pak lurah (Kades, red) dan 6 ekor lainya titipan dari 3 RT," ujar pria yang mengaku bernama Alfan, saat ditemui Surabaya Pagi di lokasi kandang, Selasa (20/8/2024).
Baca Juga: Konsolidasi DPC FPPI Sidoarjo, Berjiwa Pengabdian Mengawal Konstitusi Pemerintah
Di sebelah selatan kandang tempat kambing milik Kades Rangkah Kidul, terdapat kandang baru terbuat dari bahan kayu palet dan atap asbes dengan biaya pembuatan senilai Rp 3 juta. Nampak jelas kandang itu dikerjakan asal-asalan tidak sesuai dengan anggaran biaya yang dikeluarkan.
"Itu kandang baru dibuat. Dan itu tempatnya 6 ekor kambing titipan dari 3 RT mas ," papar Alfan.
Sementara itu, Kades Rangkah Kidul, Warlheiyono, saat di konfirmasi Surabaya Pagi, Kamis (22/8/2025), mengatakan jika setiap RT nantinya akan menerima bantuan sebanyak 5 ekor kambing yang akan disalurkan pada bulan Oktober mendatang.
"Masih bertahap, bulan Oktober akan di lengkapi," terangya.
Baca Juga: Puncak HUT RI Ke-79, Desa Kebonsari Candi Gelar Perlombaan Tradisional dan Modern
Ditanya soal berapa harga per ekor kambing dan biaya pembuatan kandang per satu unit, Warlheiyono belum memberi jawaban, namun dia mengatakan jika kambing sudah di pesankan.
"Besuk di sampaikan staf saya, kambing sudah di pesankan. Semua akan beres bos, namun mohon waktu," katanya.
Terkait hal ini, ketua Pemuda - Lumbung Informasi Rakyat (Pemuda - LIRA) Sidoarjo, Fahmi Rosydi menyayangkan adanya pembuatan kandang kambing yang tidak dikelola langsung oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Dia menilai ada dugaan mark - up anggaran atau penggelembungan harga pada pengadaan kambing dan pembuatan kandang.
“Sudah jelas, para RT di kasih biaya bikin kandang Rp 1 juta, dari RT di borongkan lagi ke orang lain seharga Rp 700 ribu. Kan ada sisa Rp 300 ribu, sudah jelas ada dugaan bancakan uang rakyat," tegasnya. jum
Editor : Desy Ayu