SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, berhasil mencatatkan namanya dalam lima besar Kelurahan Berprestasi Tingkat Regional II Tahun 2024 untuk wilayah Jawa-Bali. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan kualitas tata kelola pemerintahan, tetapi juga komitmen kuat dalam memberdayakan ekonomi warga melalui pemanfaatan lahan secara inovatif.
Keberhasilan Jemur Wonosari ini dipengaruhi oleh berbagai program inovatif yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi lokal. Salah satu program yang menjadi sorotan adalah pemanfaatan lahan idle di wilayah tersebut untuk kegiatan produktif, seperti budidaya perikanan, peternakan, dan hidroponik. Langkah ini diambil sebagai bentuk upaya pemerintah kelurahan dalam mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk kesejahteraan warga.
Baca Juga: Kreativitas dan Inovasi Eri Cahyadi Menorehkan Prestasi Internasional di IMF 2024
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang menyambut kedatangan Tim Penilai di Kelurahan Jemur Wonosari, menegaskan pentingnya pemanfaatan lahan tidak produktif agar dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
“Lahan-lahan aset pemerintah kota tidak boleh dibiarkan menjadi lahan tidur. Kita manfaatkan lahan-lahan ini untuk kegiatan produktif yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat sekitar,” ujar Eri.
Program ini sejalan dengan visi Pemkot Surabaya dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan ketahanan ekonomi warga. Melalui inisiatif seperti Kampung Madani, warga yang lebih mampu secara ekonomi diajak untuk membantu tetangga yang kurang beruntung, menciptakan solidaritas sosial yang kuat di tingkat komunitas. Hal ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga membantu mengurangi ketimpangan ekonomi di masyarakat.
Baca Juga: Inovasi Fingerprint di PKKMB Untag Surabaya 2024 untuk Efisiensi dan Kedisiplinan Mahasiswa Baru
Mohamad Yasin, Lurah Jemur Wonosari, menjelaskan bahwa program pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan lahan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.
“Banyak warga yang terlibat dalam program ini, dan hasilnya telah terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini. Kami berharap dengan dukungan penuh dari warga dan pemerintah, Jemur Wonosari dapat meraih prestasi tertinggi dalam penilaian ini,” katanya.
Ketua Tim Penilai Kelurahan Berprestasi Regional II, Otto Sugiharto Prakoso, menyatakan bahwa penilaian kali ini menitikberatkan pada inovasi tata kelola pemerintahan dan bagaimana desa serta kelurahan bisa memanfaatkan anggaran mereka secara efektif.
Baca Juga: Tegalsari Lantik Pengurus Kartar dengan Inovasi Pemberdayaan Masyarakat dan Regenerasi Kepemimpinan
“Jemur Wonosari telah menunjukkan bagaimana sebuah kelurahan bisa memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan warganya,” ujar Otto.
Dalam tahapan Klarifikasi Lapangan yang saat ini dijalani Jemur Wonosari, Tim Penilai akan mengevaluasi kesesuaian antara data administrasi dan kondisi riil di lapangan. Fokusnya adalah menggali lebih dalam potensi unggulan dan inovasi yang ada di Jemur Wonosari, termasuk program-program pemberdayaan ekonomi yang telah dijalankan.
Dengan berbagai inovasi dan program pemberdayaan yang diterapkan, Jemur Wonosari tidak hanya berfokus pada peningkatan prestasi, tetapi juga pada pembangunan komunitas yang mandiri dan berdaya saing. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kelurahan lain di seluruh wilayah Jawa-Bali. Zis
Editor : Mariana Setiawati