SURABAYAPAGI.com, Madiun - Musim kemarau ekstrem rata hampir melanda seluruh wilayah di Indonesia, salah satunya di Ngawi, Jawa Timur yang kini sebanyak ribuan warga dalam beberapa pekan terakhir mengalami krisis air bersih.
Pasalnya, kekeringan tersebut membuat banyak sumur-sumur warga hingga sumur sibel pun mengering tidak ada satupun air yang bisa digunakan. Diantara wilayah yang terdampak itu yakni di lima dusun yang tersebar di Kecamatan Sine, Pitu, Bringin, dan Karanganyar.
Baca Juga: Hadapi Kekeringan, Delta Tirta Sidoarjo Beraksi di Kali Pelayaran
"Ada 2.000 jiwa dari lima dusun di lima desa,’’ ungkap Yuda Herlambang, petugas badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Ngawi, Jumat (30/08/2024).
Pihaknya telah menyalurkan air bersih hingga 94 ribu liter. Desa Banjarbanggi dan Suruh yang paling terdampak. Pihaknya telah mendistribusikan 28 ribu liter ke masing-masing desa itu.
Baca Juga: Ratusan KK Terdampak Kekeringan, BPBD Malang Salurkan Bantuan Air Bersih
"Distribusi sesuai dengan permohonan pemdes. Sehingga debit air untuk kebutuhan warga semakin berkurang,’’ ucapnya.
BPBD menerima permintaan dari Pemdes Bringin untuk mengirim air bersih ke Dusun Boan. Namun perangkat daerah itu belum melakukan distribusi karena terkendala akses jalan. "Akses jalannya masih diperbaiki,’’ kata Yuda.
Baca Juga: PUTR Sumenep Salurkan Program Pamsimas Bagi Wilayah Terdampak Kekeringan
Kini, warga pun hanya bisa mengandalkan bantuan air bersih pasokan dari BPBD dan sebagian alternatif, warga juga terpaksa memanfaatkan air sungai yang kotor dan berbau untuk mencuci pakaian, mandi, bahkan untuk keperluan MCK lainnya. ng-01/dsy
Editor : Desy Ayu