Raffi Ahmad, Ngaku Dapat Banyak Tawaran Jabatan politik. Tapi ditolak. Ia Malah Tawarkan Jabatan Bupati ke Komedian Sule, Penyanyi Jeje dan Aktor Irwansyah
Baca Juga: Raffi Ahmad Berhaji Rp 1 Miliar, Bikin Kaget Irfan Hakim
SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Artis sekaligus pengusaha Raffi Ahmad sedang gencar dituding sebagai makelar politik karena berulang kali menawari teman-teman terdekatnya jabatan sebagai kepala daerah.
Sampai Selasa (3/9) Raffi Ahmad masih menjadi bahan pergunjingan publik di media sosial gara-gara tidak ikut dalam kegiatan aksi demonstrasi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dengan menolak RUU Pilkada di depan Gedung DPR RI kemarin.
Raffi Ahmad merasa keheranan dan menganggap netizen hanya mengada-ada mengenai hal tersebut.
"Mana ada makelar jabatan, duh ada-ada aja," kata Raffi Ahmad saat ditemui di Studio Trans7, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2024).
Saat ini, jumlah followers di akun Instagram-nya menurun. Meski tengah berada di tengah sorotan negatif, Raffi masih memiliki 76 juta pengikut di Instagram pada akhir Agustus 2024. Raffi, mengaku tetap tenang. Ia merasa percaya diri karena yakin tidak melakukan hal-hal yang salah.
Raffi Ahmad juga menyadari dirinya banyak dihujat netizen, terutama setelah sikapnya terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No 60 yang memicu demo besar pada 22 Agustus 2024.
Netizen Sebut Raffi Makelar Jabatan
Kedekatannya dengan beberapa politisi juga menjadi salah satu alasan dirinya kerap dirujak di media sosial.
Bahkan beberapa netizen menyebut Raffi sebagai makelar jabatan. Karena kerap berulang kali menawarkan jabatan kepala daerah kepada teman-teman dekatnya, terutama untuk Pilkada 2024 nanti.
Raffi Ahmad sedang menjadi perbincangan publik usai dirinya menawari teman-teman dekatnya jabatan sebagai kepala daerah dalam Pilkada.
Apalagi beberapa teman dekatnya suami Nagita Slavina, mengungkapkan secara langsung telah ditawari jabatan kepala daerah dalam berbagai acara, seperti Podcast. Tentu saja hal tersebut mengundang berbagai reaksi dari netizen.
Selain menawarkan pada teman terdekatnya, Raffi Ahmad juga pernah menawari jabatan tinggi kepada keluarganya.
Adik ipar Raffi Ahmad
Siapa sajakah sosok yang pernah Raffi Ahmad tawari jabatan Jeje Govinda, adik ipar Raffi Ahmad ini pernah ditawari jabatan sebagai komisaris di perusahaan kakak Syahnaz Sadiqah, RANS Entertainment. Namun, permintaan ini ditolak mentah-mentahan.
Sejak itu, Raffi Ahmad menuai hujatan netizen. Ini gegara di hari yang sama, dia lebih memilih jalan-jalan ke Bandung Barat bersama anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Jeje Govinda untuk berinteraksi dengan para pelaku UMKM di sana.
Unfollow Akun Medsos Raffi
Saking jengkelnya netizen ke Raffi Ahmad, banyak dari mereka mengaku unfollow akun media sosialnya. Raffi dianggap lebih mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa peduli akan masa depan bangsa dan negara.
Selain menawarkan pada teman terdekatnya, Raffi Ahmad juga pernah menawari jabatan tinggi kepada keluarganya.
Dikutip dari Suara.com, selain Jeje Govinda, Artis Raffi Ahmad , juga tawari Sule menjadi Wali Kota Bekasi. Termasuk Irwansyah. Ia ditawari sebagai pengganti Ahmad Riza Patria sebagai calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan menjadi pasangan Marshel Widianto yang menjadi wakilnya.
Fakta ini diungkap oleh jurnalis Hussein Abri dalam podcast Bocor Alus Politik pada Sabtu, (31/8/2024) .
Baca Juga: Beberkan Fakta Bayi Lily Bukan dari Palestina, Merry Ahmad: Mbak Caca Nitip ke Mbak Gigi
Sule Ditawari Raffi Ahmad
Komedian Sule sempat menjadi perhatian netizen usai menceritakan mendapatkan tawaran dari Raffi Ahmad dan Gilang Dirga untuk maju dalam Pilkada 2024.
Kala itu, Sule ditawarkan menjadi Calon Wakil Bupati Bekasi dan daerah lainnya. Sule sendiri mengatakan menolak tawaran tersebut.
Misalnya saja, Sule pernah ditawari jabatan Wakil Wali Kota Bekasi dan Irwansyah diminta menggantikan Ahmad Riza Patria sebagai Wali Kota Tanggerang Selatan.
Makelar Jabatan Diungkap 2013
Soal makelar jabatan pernah diungkap anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo, tahun 2013 lalu. Ia menilai keberadaan makelar jabatan di tubuh kepolisian dan lembaga lain bukanlah hal baru.
Menurutnya, hal itu sudah terjadi sejak lama dan semua pihak tutup mata. "Itu persoalan yang biasa dilakukan dan memang seakan-akan kita tutup mata," kata Bambang, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Semua yang terkait dengan penerimaan lowongan pekerjaan, kenaikan pangkat, pasti selalu ada (suap), tidak hanya di kepolisian. Polisi sudah mulai membersihkan diri sendiri dan harusnya orang-orang mendukung," ujarnya.
Untuk diketahui, Polri menangkap dua anggotanya yang diduga melakukan upaya suap kenaikan jabatan. Menurut Kadiv Humas Polri Brigjen (Pol) Ronny F Sompie, penangkapan keduanya berawal saat AKBP ES akan menemui Kompol JAP di Mabes Polri. ES yang diketahui sebagai Wakil Direktur Sabhara Polda Jawa Tengah datang ke Mabes Polri untuk bertemu Kompol JAP yang diduga sebagai makelar kenaikan jabatan di tubuh Polri. JAP diketahui bertugas di Polda Metro Jaya di Biro Sumber Daya Manusia
Ronny menuturkan, peristiwa yang terjadi pada Jumat (21/6/2013) sekitar pukul 14.00 itu diawali dengan masuknya ES bersama JAP ke Gedung Ruang Pertemuan Utama (Rupatama) Mabes Polri. Saat itu, keduanya melenggang masuk menuju lift. Tim Bareskrim Mabes Polri yang ternyata telah berada di Rupatama langsung menyergap keduanya dan menanyakan tujuan ES dan JAP yang saat itu berseragam lengkap.
Keduanya tidak ditangkap, sebab belum transaksi suap.
Baca Juga: Heboh! Nagita Gendong Bayi Perempuan Bernama ‘Lily’, Warganet Kaitkan dengan Ramalan Hard Gumay
Kasus di Bondowoso
Soak dugaan makelar jual beli jabatan juga menyeret nama salah seorang oknum pengurus harian DPC partai ternama di Bondowoso berinisial A. Kini, diikuti dengan pemberhentian oknum tersebut.
Sekretaris Jenderal partai dimaksud, Barri Sahlawi Zein mengatakan, keputusan pemberhentian A sebagai pengurus partai diambil dalam rapat pengurus harian yang dilaksanakan pada hari ini, Selasa 4 April 2023. Langkah itu diambil karena A, diduga mencoba melakukan upaya percobaan jual beli jabatan yang disertai dengan adanya bukti transfer dan lain-lain
Dikonfirmasi terpisah, A menyayangkan dengan adanya sikap yang dinilainya arogan. Lebih-lebih, pria yang menjabat sebagai humas diDPC partai itu, mengaku siap mengundurkan diri jika memang terbukti melakukan dugaan jual beli jabatan.
Pengakuan Raffi Ahmad,
Raffi Ahmad, mengaku pernah mendapat tawaran jabatan politik . Tapi ditolak. "Banyak banget (nawarin ke politik), tapi buat gua, bukannya gua nggak suka politik, tapi memang visi dan misi gua sekarang buat RANS dulu gitu, buat perusahaan gue dulu," ujar Raffi dalam podcast Macan Idealis pada April 2023.
Tawaran jabatan ini tidak hanya datang dari satu dua pihak saja. Raffi mengungkapkan bahwa berbagai partai politik telah mendekatinya dengan tawaran menarik, termasuk posisi sebagai anggota DPR RI.
"Memang gue yang kerja di perusahaan gue. Kemarin juga ada partai yang, 'Ayo, masuk, buat DPR atau DPRD. Kita support, dananya sekian-sekian'. Sampai wali kota, sampai gubernur," sambung Raffi.
Meskipun banyak tawaran yang menggiurkan, Raffi tetap setia pada pilihannya untuk tidak terjun ke politik—setidaknya untuk saat ini.
Darah gua seneng menghibur," ujarnya dengan nada bercanda, namun tetap ada nada serius yang tersirat.
Cerita ini mencuat setelah jurnalis Hussein Abri mengungkapkan fakta tersebut dalam podcast "Bocor Alus Politik" yang tayang pada Sabtu, 31 Agustus 2024. n erc/jk/rmc
Editor : Moch Ilham