BNPB dan Australia Fokus Tingkatkan Edukasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Sep 2024 13:38 WIB

BNPB dan Australia Fokus Tingkatkan Edukasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas Jatim

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi megathrust dan bencana lainnya di Jawa Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pemerintah Australia melalui Program Siap Siaga menaruh perhatian khusus pada pelatihan tanggap darurat bagi penyandang disabilitas. Dari 3 hingga 5 September 2024, kegiatan pemantauan dan edukasi ini digelar di empat daerah rawan bencana: Pacitan, Sampang, Pasuruan, dan Lumajang.

Raditya Jati, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, menegaskan pentingnya memberikan pelatihan khusus kepada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

Baca Juga: BPBD Jatim Luncurkan ULD-PB, Ajak Disabilitas Siap Siaga Bencana

“Bencana seringkali membawa dampak lebih besar pada kelompok rentan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya menjadi penerima dampak, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dengan kemampuan untuk merespons bencana secara efektif,” ujarnya.

Program ini tidak hanya melibatkan penyandang disabilitas, tetapi juga masyarakat luas di daerah rawan bencana. Lucy Dickinson, Team Leader Siap Siaga, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan seluruh masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.

“Kami berfokus pada inklusivitas, memastikan bahwa setiap elemen masyarakat, terutama yang paling rentan, memiliki akses yang setara terhadap informasi dan pelatihan penanggulangan bencana,” katanya.

Baca Juga: Lepas PM UPT, Kadinsos Jatim Kenalkan Spa-Net untuk Pemberdayaan Disabilitas

Di sisi lain, Steve Scott, Head of Post Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen kedua negara dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dan bencana alam. 

"Edukasi dan pelatihan ini diharapkan mampu menekan risiko dan kerugian yang mungkin terjadi, serta memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana," tuturnya.

Gatot Soebroto, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, menyebutkan bahwa melalui pembentukan Desa Tanggap Bencana (Destana) dan Kecamatan Tanggap Bencana (Kentana), telah terbukti bahwa kesiapsiagaan yang baik dapat menyelamatkan nyawa. 

Baca Juga: 9 Penyandang Disabilitas Adu Kompetensi UTBK-SNBT 2024 di UNESA

“Pengalaman dari bencana erupsi Semeru tahun 2022 menunjukkan bahwa pelatihan dan edukasi yang tepat bisa mengurangi korban jiwa secara signifikan,” ungkapnya.

Dengan berbagai langkah ini, BNPB dan Pemerintah Australia berharap dapat meningkatkan resiliensi masyarakat di Jawa Timur, sehingga siap menghadapi potensi bencana di masa depan, khususnya megathrust. Program ini diharapkan menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengadopsi strategi penanggulangan bencana yang inklusif dan efektif. Zisti

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU