SURABAYAPAGI.com, Sumenep - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Eri Susanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dedi Falahuddin, mengakui kalau sejumlah kegiatan fisik yang ada di PUTR sudah dikerjakan oleh penerima manfaat.
Ia mencontohkan, proyek drainase dengan anggaran Rp 3 miliar untuk 10 paket berupa perbaikan saluran, gorong-gorong, dan lainnya.
Baca Juga: Krisis Kekeringan di Malang Selatan, BPBD Salurkan 973.000 Liter Air Bersih
Selain itu, proyek sanitasi pada 24 paket proyek Rp 2,4 miliar yang pengerjaannya berupa pembangunan jamban, tangki septic individual, pembangunan MCK yg sudah mencapai 40 paket bantuan untuk masjid masjid di sumenep semua sudah berjalan lancar dan juga lainnya.
"Jadi, Pemerintah memperkenalkan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sebagai salah satu praktik baik pada World Water, yakni pemenuhan akses air minum dan sanitasi," ungkapnya, Selasa (10/09/2024).
Jadi kata dia, Program pemerintah kabupaten sumenep, dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengelolaan sarana terbangun dengan mengedepankan kearifan lokal di masing-masing wilayah.
“Bantuan Pamsimas itu merupakan program yang punya militansi. Target utamanya di daerah yang tidak punya air alias kekurangan air sehingga kalau ditempatkan di daerah yang banyak airnya tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Baca Juga: Desa di Malang Kekeringan, BPBD Salurkan 808 Ribu Liter Air Bersih hingga Oktober
Maka, sambungnya, Program Pamsimas dan Sanimas merupakan contoh nyata pemberdayaan masyarakat dalam pengadaan, pengelolaan, dan pemeliharaan air bersih secara kolektif dengan dukungan penuh pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur dan pendanaan.
“Melalui program kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga terbentuk upaya pengadaan air bersih yang layak hingga ke desa-desa yang sulit dijangkau,” ujar Dedy.
Untuk merealisasikan target tersebut, kata Dedy, Pemerintah PUTR bekerja untuk menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020- 2024.
Baca Juga: Atasi Kemarau Panjang, Pemkab Jember Bangun Sumur Bor di 9 Titik Lokasi
"Jadi kita bekerja menggunakan target mengamanatkan terwujudnya 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, serta penurunan angka buang air besar sembarangan (BABS) hingga 0% di akhir tahun 2024," ungkapnya.
Selain itu kata Dedy, Untuk menunjang sarana air bersih di lingkungan Pondok Pesantren dan masyarakat melalui pembangunan sarana dan prasarana, seperti, Kamar Mandi, tempat Cuci dan Jamban/Kakus (MCK)
“Sarana itu dilengkapi dengan sarana penunjang lainya seperti sumber air bersih dengan cara pengeboran” pungkasnya. ar
Editor : Desy Ayu