Jokowi Akui Mahalnya Harga Beras, Gegara Impor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 26 Sep 2024 19:43 WIB

Jokowi Akui Mahalnya Harga Beras, Gegara Impor

i

Presiden Jokowi saat memantau ketersediaan beras

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Dunia menyebut harga beras Indonesia mahal. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Carolyn Turk menyebut harga beras di Indonesia 20 persen lebih mahal dibanding di pasar global.

"Soal tuduhan harga yang kemahalan ini, saya minta semua pihak ikut proses terbentuknya harga beras di Indonesia,"kata Jokowi dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/9/2024).

Baca Juga: Gibran Bocorkan Jokowi Terlibat Susun Kabinet Prabowo

Ia mengatakan Indonesia saat ini beras berasal dari impor. Karena impor itu, ia mengatakan ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan sesuai dengan skema Free on Board (FOB).

Jokowi mengatakan bila dihitung harga dengan skema FOB tersebut sudah cukup mahal. Harga beras FOB sendiri besarannya sekitar US$530-US$600 per ton atau sekitar Rp8 juta-Rp9 juta per ton.

Dalam skema FOB sendiri, Indonesia sebagai importir harus membayar harga distribusi dari pelabuhan tempat masuknya beras ke gudang distribusi besar untuk pembeli. Biaya distribusi atau cost freight-nya sendiri dipaparkan Jokowi mencapai US$40 per ton atau sekitar Rp606 ribu per ton.

Dengan biaya tersebut, Jokowi mengatakan artinya, per tonnya harga beras impor bisa berkisar di antara Rp8,6 juta-Rp9,6 juta per ton. Nah, bila dihitung per kilogramnya, harganya sekitar Rp 8.600-9.600 per kilogram.

Baca Juga: Penantian Pensiun, Wapres Ma'ruf Amin Terasa Lama

 

Harga Gabah Sudah Rp 6.200

"Coba dilihat harga beras FOB itu berapa? Kira-kira US$530-US$600, ditambah cost freight kira-kira US$40-an, dihitung berapa. Kalau bandingkan itu mestinya di konsumen itu akan keliatan," tambah Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Digugat Rp 5 Triliun, Dianggap Gemar Berbohong

Ia juga menyinggung harga gabah yang awalnya Rp4.200 per kilogramnya kini sudah naik menjadi Rp6.200. Dari harga tersebut, Jokowi mengatakan publik sudah bisa melihat Nilai Tukar Petani (NTP).

"Mestinya kalau harga beras baik, artinya harga gabah juga baik. Kalau harga gabah baik, artinya harga jual petani juga mestinya baik, kalau tidak ada distorsi di lapangan," ujarnya. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU