Bapenda Kota Malang Genjot PAD Tahun 2024, per Oktober Capai Rp 545,3 M

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 27 Okt 2024 13:36 WIB

Bapenda Kota Malang Genjot PAD Tahun 2024, per Oktober Capai Rp 545,3 M

i

Kepala Bapenda Kota Malang Handi Priyanto. SP/ MLG

SURABAYAPAGI.com, Malang - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang menggenjot realisasi target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2024, seperti hotel dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Lantaran kedua sektor tersebut yang menjadi PAD terbesar Kota Malang.

Kepala Bapenda Kota Malang Handi Priyanto mengatakan, saat ini dari hasil pajak daerah hingga Oktober 2024 ini, telah terkumpul Rp 545,3 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 845,5 miliar.

"Per 22 Oktober 2024 kami sudah membukukan Rp 545,3 miliar, yang jadi sumber terbesar itu BPHTB dan hotel," kata Handi, Minggu (27/10/2024).

Kpu jatim dalam

Untuk capaian pajak BPHTB pada 2024, Handi menuturkan pihaknya menargetkan sebanyak Rp 225 miliar, dengan realisasi sampai 22 Oktober 2024 tercatat sebesar Rp 168 miliar. Selanjutnya, pajak hotel sudah menyentuh angka Rp 46,8 miliar dari ketetapan target Rp 55 miliar.

Kontribusi pajak sendiri pada capaian PAD juga datang dari pajak makanan dan minuman yang kini sudah mencapai Rp 135,8 miliar dari target Rp 155 miliar. Dengan ini, pihaknya memperkirakan pajak makanan dan minuman pada akhir 2024 bisa mengalami surplus Rp 5 miliar.

"Kalau target Rp 155 miliar, kami optimistis bisa mencapai Rp 160 miliar," tutur Handi.

Sejauh ini, kata Handi, beberapa jenis pajak yang hampir memenuhi target di antaranya pajak reklame, yakni sebesar Rp 22,7 miliar dari target Rp 24 miliar. Kemudian, pajak barang dan jasa tertentu (PBJT), yakni sebesar Rp 4,1 miliar dari target Rp 4,5 miliar.

"Kemudian, PBB target Rp 73 miliar dengan realisasi Rp 66 miliar, tenaga listrik target Rp 96 miliar dan saat ini tercapai Rp 89,5 miliar. Lalu, ada kesenian targetnya Rp 206 miliar itu tercapai Rp 9,5 miliar sama pajak air tanah yang ditargetkan bisa Rp6 miliar sekarang tercapai Rp 2,5 miliar," beber Handi.

Sementara untuk jenis pajak air tanah diprediksi Handi dapat mencapai target. Sehingga memberikan sumbangan maksimal terhadap PAD. "Ini akan terpenuhi, karena kemarin kendalanya ada peraturan wali kota mengenai pajak daerah yang belum selesai," pungkasnya. ml-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU