SURABAYAPAGI.com, Malang - Potensi produksi garam di Malang Selatan cukup tinggi, terutama di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan membuatnya menjadi salah satu wisata alam edukasi yang cocok bagi anak-anak pelajar.
Kedepan tempat tersebut akan dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi di Malang Selatan. Diharapkan, ketika wisatawan datang ke tempat wisata alam seperti pantai pantai, mereka mampir ke wisata edukasi garam tunnel untuk belajar.
Baca Juga: Pantai Modangan, Tawarkan Pengalaman Paralayang dengan View Estetik
“Wisata edukasi ini akan kami kolaborasikan dengan wisata laut. Kami mendorong pemilik garam tunnel bisa memperkenalkan bahwa di Kabupaten Malang ada usaha baru garam tunnel,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Selasa (05/11/2024).
Apalagi dalam pelajaran sains juga terdapat materi penguapan air laut yang dapat menghasilkan garam. Melalui wisata edukasi garam tunnel, diharapkan pelajar baik TK, SD, SMP, hingga SMA mampu memahami materi seperti itu secara langsung.
“Masyarakat umum juga tetap bisa berkunjung kesini untuk menambah wawasan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Malang itu.
Salah satu petani garam di Desa Gajahrejo, Sismulyono, mengaku sudah siap jika tempat produksi itu dijadikan destinasi wisata edukasi. Pasalnya, sepanjang tahun ini sebenarnya sudah ada lima sekolah yang mengunjungi garam tunnel untuk edukasi.
Baca Juga: Keindahan Pantai Wonogoro Malang Rusak Imbas luapan Air Sungai Jedi
“Rata rata dari SD di sekitar Kecamatan Gedangan. Seperti dari Sumbermanjing Wetan,” kata pria berusia 44 tahun itu.
Untuk diketahui, garam tunnel berbentuk seperti green house. Namun, plastik yang digunakan untuk menutup tunnel lebih tebal, yakni berukuran 5 mikron. Bagian dalamnya berisi air laut yang dialirkan langsung dari laut selatan. Pipanya berukuran sekitar 2 kilometer.
Garam tunnel itu berdiri di lahan dengan luas sekitar 5.000 meter persegi. Terdapat 12 tunnel yang mampu memproduksi garam setiap saat.
Baca Juga: Umbulan Tanaka Waterfall Malang, Suguhkan Wisata Alam Ala Jepang
Setiap tunnel memiliki ukuran lebar sekitar 4 meter dan panjang sekitar 12 meter. Jika cuaca mendung atau suhu sekitar 27 derajat Celsius, di dalam tunnel bisa mencapai 47 derajat Celsius.
Jika sedang panas, suhu bisa melebihi itu. Tunnel tersebut juga kedap air. Sehingga, meskipun hujan masih dapat berfungsi dengan baik. ”Kalau udara dingin, proses penguapan memang agak terhambat,” pungkasnya. ml-01/dsy
Editor : Desy Ayu