Tekan Kemiskinan Ekstrem, Dinkop UM Jombang Gelar Pelatihan PK2UMK

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 08 Nov 2024 11:09 WIB

Tekan Kemiskinan Ekstrem, Dinkop UM Jombang Gelar Pelatihan PK2UMK

i

Ilustrasi. Salah satu pelatihan barista yang digelar Dinkop UM Kabupaten Jombang, Jawa Timur. SP/ JBG

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Sebagai salah satu langkah menekan angka kemiskinan ekstrem, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (dinkop UM) Kabupaten Jombang menggelar kegiatan peningkatan kapasitas koperasi dan usaha mikro dan kecil (PK2UMK) ke sejumlah desa setempat.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang Fahrudin Widodo mengungkap, diharapkan dengan adanya kegiatan yang sudah dimulai sejak awal tahun 2024 ini dapat membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Disdikbud Jombang Gelar Penganugerahan Pesbukab 2024

”Rangkaian pelatihan teknis keterampilan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) nonfisik, kami buat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem,” jelas Fahrudin, Jumat (08/11/2024).

Diketahui, salah satu kegiatan pelatihan diwujudkan dalam bentuk pelatihan barista yang dilaksanakan pada 6-8 Mei di Kecamatan Wonosalam, karena wilayah Wonosalam memiliki budidaya varietas kopi tiga jenis, yaitu arabica, robusta, dan exselsa.

”Kegiatan ini diikuti sekitar 40 peserta untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui teknis keterampilan barista,” bebernya.

Baca Juga: 67 PNS Disdikbud Jombang Pensiun, Plt Kepala Dinas Beri Apresiasi

Menariknya, varietas exelsa yang berasal dari Afrika Barat dan keberadaannya di Indonesia hanya tumbuh di kaki Gunung Kerinci, Jambi, ternyata bisa tumbuh baik saat di tanam di Wonosalam, dan menjadi salah satu komoditas unggulan Wonosalam.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang juga menggelar pelatihan anyaman pandan di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, yang diikuti 40 peserta dari data percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem Kabupaten Jombang tahun 2022.

”Pelaksanaan kegiatan bekerja sama dengan pelaku usaha anyaman pandan,” ungkapnya. Kegiatan dilaksanakan pada 13-15 Agustus lalu.

Baca Juga: Pemkab Jombang Konsisten Tekan Inflasi, Jelang Pilkada dan Nataru

Pandan yang digunakan pada kegiatan pelatihan banyak tumbuh di sekitar hutan, di mana masih banyak hutan di sekitar utara Sungai Brantas. Hanya saja di sana masih banyak masyarakat yang kurang antusias untuk mengembangkan, mengelola, dan menciptakan inovasi baru.

Harapannya agar peserta memiliki kemampuan berusaha agar memiliki tambahan pendapatan. ”Masyarakat diharapkan dapat menggunakan skill merangkai buket untuk menjadi penghasilan sampingan ketika ada event berlangsung,” singkat Fahrudin. jb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU