Ajak 40 IKM Alas Kaki, Pemkot Mojokerto Lakukan Studi Tiru untuk Kembangkan Produk Lokal

author Dwi Agus Susanti

- Pewarta

Minggu, 10 Nov 2024 17:48 WIB

Ajak 40 IKM Alas Kaki, Pemkot Mojokerto Lakukan Studi Tiru untuk Kembangkan Produk Lokal

i

Stidi tiru IKM alas kaki Kota Mojokerto di DIY

 

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto melalui DiskopUKMperindag terus berbenah untuk mengangkat potensi dan kualitas produk alas kaki lokal. 

Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Bergerak Serentak Tangani Musibah Banjir

Langkah nyata diambil dengan melakukan studi tiru ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dikenal sebagai salah satu produsen produk alas kaki kulit di Indonesia.

Kunjungan selama dua hari, 10 -11 Nopember 2024 ini mengikut sertakan 40 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) alas kaki beserta pengelola dan operator UPT Sentra Alas Kaki Kota Mojokerto.

Studi tiru yang dipimpin langsung oleh Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya tersebut dilakukan di tiga lokus. Diantaranya, Balai Kulit Yogyakarta, Buccini Eksklusif Leather Sleman dan Rumah Keewa  Shoes, Sleman.

Menurut Ani, kegiatan itu bertujuan untuk menggali kreativitas dan inovasi perajin alas kaki Kota Mojokerto agar semakin berdaya saing.

"Kota Mojokerto memiliki potensi kerajinan alas kaki yang besar untuk dikembangkan, namun masih memiliki sejumlah permasalahan, terutama dalam pengembangan desain dan pemasaran produk," ungkapnya.

Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan menjadi kesempatan belajar terkait cara-cara dalam mengatasi permasalahan itu.  Sehingga apa yang didapatkan bisa segera di aplikasikan di Kota Mojokerto.

"Makanya kami lakukan studi tiru di tempat ini supaya teman-teman juga bisa mendapatkan bekal agar bisa mengembangkan potensi kualitas produknya,” kata Ani.

Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Dharma Wanita Jadi Agen Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045

Sementara itu, Heri (45), salah satu IKM dari Brand 'Moher' mengaku memperoleh pengetahuan dan pengalaman berharga melalui kegiatan studi tiru ini.

"Bisa menjadi inspirasi, karena kita diberi kesempatan melihat dari dekat proses produksi, kualitas produk, bahan baku, model atau desain serta bagaimana strategi pemasaran brand lokal DIY yang sudah mengglobal," ujarnya.

Ilmu dan pengalaman ini, lanjut Heri, sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam mengembangkan usaha alas kaki miliknya agar mampu bersaing di pasar luas.

"Kita jadi melek terkait kelebihan dan kekurangan produk kita. Selian itu, kita juga dapat ilmu banyak soal kiat dan strategi pemasarannya.Ini yang bisa kita tiru dan aplikasikan nanti," pungkasnya. Dwi

Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Sidak Pasar, Temukan Harga Sayur Naik

 

 

 

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU