SURABAYAPAGI.com, Ngawi - Kabupaten Ngawi, Jawa Timur baru saja diterjang banjir yang menyebabkan jembatan sepanjang lebih dari 20 meter di Desa Klampisan, Kecamatan Geneng, putus total.
Kerusakan tersebut terjadi karena pondasi sisi timur jembatan terkikis derasnya aliran banjir hingga longsor. Akibatnya, warga setempat terkendala dalam beraktivitas sehari-hari. Pasalnya, jembatan ini menjadi salah satu akses utama penghubung antara Desa Klampisan dengan Desa Pojok di Kecamatan Kwadungan.
Baca Juga: Pemkab Ngawi Salurkan Bantuan Pangan, Per Keluarga Terima 10 Kg Beras
Tri Adilaksono, warga setempat mengungkapkan bahwa kendati ada alternatif jembatan lain, jarak tempuhnya cukup jauh, yakni sekitar 3 hingga 5 kilometer. "Ini jembatan utama bagi warga untuk pergi ke pasar atau aktivitas lainnya. Kami sangat berharap pemerintah segera memperbaikinya," ujarnya, Jumat (22/11/2024).
Sementara itu, diketahui jika Jembatan Klampisan yang dibangun pada tahun 1980 tersebut baru sekali direnovasi sekitar 15 tahun lalu. Kondisinya kini memprihatinkan setelah diterjang cuaca ekstrem.
Baca Juga: Panen Raya, Produksi Jagung Pipil Kering di Ngawi Capai 229.146 Ton
Adanya kejadian tersebut, warga setempat berharap adanya perhatian segera dari pihak pemerintah untuk memperbaiki jembatan tersebut, mengingat pentingnya peran jembatan ini bagi kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat sekitar.
Sementara itu, Camat Geneng, Hangga Agung Otto Fandian juga turut menindaklanjuti kejadian ini melalui pemerintah desa dengan membuat surat kronologi kejadian melalui bupati Ngawi, BPBD, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) sehingga kedepannya diharapkan mendapatkan intervensi bangunan jembatan ini karena sangat vital sekali sebab sehari-hari dilalui warga.
Baca Juga: Pemkab Ngawi Genjot Pertanian Ramah Lingkungan, Siapkan 50 Ribu Hektar Lahan
Beruntungnya, saat jembatan tersebut putus total diterjang banjir, tidak ada korban jiwa. Hanya jembatan yang mengalami kerusakan. "Alhamdulillah tidak ada warga yang melintas saat jembatan ini putus," katanya. ng-1/dsy
Editor : Desy Ayu