Harga Jagung di Tingkat Petani Jombang Anjlok hingga Rp 3 Ribu per Kilogram

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Nov 2024 10:08 WIB

Harga Jagung di Tingkat Petani Jombang Anjlok hingga Rp 3 Ribu per Kilogram

i

Ilustrasi. Petani jagung di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. SP/ JBG

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Momen panen raya di wilayah Jombang, Jawa Timur nampaknya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Para petani jagung pun harus gulur tikar dengan harga komoditas tersebut yang anjlok total di tingkat petani.

Harga tersebut merosot tajam dibandingkan tahun sebelumnya, di mana harga jual jagung basah menyentuh harga 4.800 per kilogram. Sementara dengan jagung pipilan kering sekitar Rp  6.000 per kilogram. Kondisi ini menjadi pukulan telak bagi petani.

Baca Juga: Pengungsi Banjir di Jombang Diserang Penyakit Kulit hingga Demam Batuk

”Sekarang jagung basah hanya sekitar Rp 3.000, sementara kering pipilan hanya sekitar Rp 4.000. Beda jauh dengan panen tahun lalu harganya bagus, jagung basah sampai Rp 4.300,” ungkap Mustari, salah satu petani jagung di Desa/Kecamatan Diwek, Kamis (28/11/2024).

Mustari menuturkan, turunnya  harga panen jagung tak sebanding dengan biaya produksi. Sebab, pengeluaran sejak awal tanam hingga menjelang panen, petani harus mengeluarkan hingga jutaan rupiah.

”Hitungan untuk biaya tanam yang dikeluarkan oleh petani untuk sawah seluas 1.400 meter persegi butuh sekitar Rp 1,5 juta. Itu belum termasuk kebutuhan pupuk dan obat-obatan. Terlebih kalau menggunakan pupuk nonsubsidi. Obat-obatannya juga mahal sekarang,” bebernya.

Baca Juga: Pengungsi Banjir di Jombang Diserang Penyakit Kulit hingga Demam Batuk

Kendati demikian, ia tetap bersyukur lantaran jagung miliknya selama ini bebas dari serangan hama maupun penyakit. ”Untuk tanaman jagungnya bagus. Cuma harganya yang tidak bagus dibandingkan tahun kemarin. Semoga pemerintah ikut memperhatikan nasib petani,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Jombang Moch Ronny tak menampik, harga jual jagung saat ini mengalami penurunan tajam. Dirinya mengungkapkan, faktor pertama karena saat ini memasuki musim panen jagung.

Baca Juga: Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem, Dishub Mojokerto Pastikan Keamanan Lalu Lintas

”Kedua faktor hujan. Saat ini panennya musim hujan jadi harganya berbeda dengan tahun sebelumnya yang panennya tidak hujan. Sehingga proses penjemuran menjadi lama dan kualitas jagung kurang baik karena kadar air tinggi,” katanya.

Dirinya mengaku, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Bulog untuk membeli jagung petani. Pada saat itu Bulog berencana membeli dengan harga Rp 5 ribu per kg untuk jagung pipilan. Pihaknya juga telah melakukan berkoordinasi dan menanyakan harga pembeli swasta. jb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU