SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, turut menyinggung terkait biaya katering yang sebetulnya bisa diturunkan.
"Jadi saya kemarin juga umrah, itu banyak benar pengusaha katering dapur yang berusaha melobi. Kan ada yang terang-terangan itu. Ngomong fee-nya sekian. Kalau saya lihat-lihat, artinya kalau fee sekian, ternyata biaya makan masih bisa turun banyak," ujarnya,
Baca Juga: Legislator Punya 2 Kiat Tambah Kuota Haji
dalam rapat bersama Komisi VIII DPR dan pimpinan DPR di Senayan, Jakarta pada Selasa (7/1/2025). Feenya menggiurkan.
"Bahwa kemarin itu tidak dilakukan contingency plan-nya, misalnya bagaimana ketika jemaah numpuk, kamar mandi mampet. Misalnya itu waktu saya naik haji. Bagaimana kemudian makanannya hilang, diambil orang-orang," katanya.
Tinjau Biaya Katering
Saat ini, DPR dan pemerintah tengah membahas usulan untuk menurunkan biaya haji tahun 2025, termasuk dengan meninjau komponen biaya katering.
Beberapa komponen biaya haji yang bisa ditekan, selain katering, Biaya masyair, Biaya sewa bus, Biaya manasik.
Baca Juga: Biaya Haji 2025, Lebih Hemat Rp 614 Ribu, dari Tahun 2024
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 diusulkan sebesar Rp93.389.684, dengan beban kepada jemaah sebesar Rp65.372.779. Namun, setelah kesepakatan dengan Kemenag, biaya haji 2025 untuk jemaah haji reguler rata-rata sebesar Rp89.410.258,79. Jemaah akan membayar 62% dari total biaya, yaitu sebesar Rp55,4 juta, dan sisa 38% akan ditanggung oleh nilai manfaat yang telah disepakati.
Ditemukan, beberapa faktor utama, seperti catering, pemondokan, dan transportasi, menjadi penyebab mahalnya biaya haji yang mencapai lebih dari Rp 90 juta per jamaah.
Menurut sumber yang terlibat dalam diskusi tersebut, beban besar biaya haji terbagi ke dalam empat komponen utama yaitu penerbangan, catering, pemondokan, serta transportasi bus antar-jemput dan bus shalawat.
Komponen-komponen ini disebut memakan anggaran signifikan sehingga menyebabkan kenaikan biaya.
Baca Juga: Biaya Haji 2025, Jadi Rp 65 Juta
“Kami melihat komponen yang diturunkan dari angka Rp 2 juta itu sebenarnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan besarnya persoalan biaya ini. Biaya yang mahal lebih banyak dipengaruhi oleh catering, pemondokan, dan transportasi, khususnya untuk pesawat yang memakan porsi 30 persen dari total biaya haji,” ungkap Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid belum lama ini.
Temuan Pansus Biaya Catering
Biaya catering dan pemondokan juga menjadi sorotan utama. Temuan dari Panitia Khusus (Pansus) sebelumnya menunjukkan bahwa biaya catering memiliki potensi untuk diturunkan tanpa mengurangi kualitas pelayanan jamaah. Begitu pula dengan biaya pemondokan, yang dinilai masih bisa ditekan dengan pengelolaan lebih efisien. n erc/rmc
Editor : Moch Ilham