Kasus DBD Tinggi, Pemkab Situbondo Catat 16 Kasus per Januari 2025

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Jan 2025 14:43 WIB

Kasus DBD Tinggi, Pemkab Situbondo Catat 16 Kasus per Januari 2025

i

Ilustrasi. Salah satu petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan fogging (pengasapan) untuk tekan penyakit DBD akibat nyamuk aedes aegypti. SP/ STB

SURABAYAPAGI.com, Situbondo - Imbas Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti kian melonjak, kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo gencar-gencarnya melakukan kegiatan fogging (pengasapan) untuk menekan kasus tersebut.

Pasalnya, pada periode 1-22 Januari 2025 sebanyak 16 kasus yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Situbondo. Hal itu dipicu saat musim hujan karena banyak genangan air dari sisa air hujan yang berpotensi bertelur dan berkembang biak.

Baca Juga: Cegah DBD, Pemdes Dampaan Cerme Melakukan Pengasapan Sarang Nyamuk

"Alhamdulillah kasus DBD pada awal tahun 2025 yang tercatat 16 kasus, ini menurun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 33 kasus," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo Sandy Hendrayono, Kamis (23/01/2025).

Namun, beruntungnya tren kasus DBD tahun ini mengalami penurunan karena sebagian besar masyarakat desa sudah mulai memiliki kesadaran pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan rumah, khususnya pada musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti sangat cepat berkembang biak.

Baca Juga: Tekan Kasus Penularan DB, Dinkes PP dan KB Kota Madiun Gencarkan Fogging

"Oleh karena itu kami meminta kepada masyarakat melakukan 3M Plus, yakni menguras, mengubur, dan menutup, serta abatesasi. Dengan langkah ini bisa mengurangi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti," tutur Sandy Hendrayono.

Ia menambahkan selama ini petugas Dinas Kesehatan hingga puskesmas melakukan langkah kewaspadaan demam berdarah dan seluruh puskesmas wajib melaksanakan kegiatan promotif atau edukasi siaran keliling terkait kewaspadaan DBD, termasuk melakukan penyebaran Abate dan melaporkan segera bila ada pasien terduga DBD.

Baca Juga: Dinkes Sumenep Catat 1.243 Orang Positif Terserang Penyakit DBD

"Kami dari Dinas kesehatan juga telah menyiapkan ketersediaan logistik, meliputi larvasida atau Abate, insektisida, dan reagen pemeriksaan DBD dalam jumlah cukup," kata Sandy. st-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU