Dari Hobi Berubah Bisnis Tempe Langganan Mancanegara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Jun 2021 09:46 WIB

Dari Hobi Berubah Bisnis Tempe Langganan Mancanegara

i

Teguh Wahyudi. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Teguh Wahyudi yang merupakan pengusaha muda kini sukses menjual tempe di luar negeri. Teguh dulunya merupakan mahasiswa di Jepang. Dia membuat tempe bermula dari hobi dan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Ini menjadi aktivitas kesukaanya ketika liburan atau waktu luang.

Hobi berubah bisnis tersebut ternyata diterima masyarakat Muslim. Terutama masyarakat Indonesia yang tinggal di Mikawa, Jepang.  Melihat prospek tersebut, ia ingin jangkauannya makin luas. Tentu Teguh tetap mengutamakan pendidikan, kakaknya membantu mencarikan sekolah hingga mengurus legalitasnya.

Ternyata bukan cuma tempe orang Indonesia menginginkan lain. Mereka ingin Teguh juga menjual keliling barang khas Indonesia. Menjual produk sehari- hari asli Indonesia. Teguh mulai membangun bisnis impor.

Lewat Nanyang Trading terjalinlah kerja sama. Dia bekerja sama dengan perusahaan importir, yang spesifik mengimpor barang dari kawasan Asia. Tiap Sabtu- Minggu, Teguh berkeliling mengantarkan tempe buatan sendiri dan barang- barang impor.

Teguh senang bisnis berkembang baik. Pelanggan makin banyak, bahkan membuatnya membeli mobil box, guna memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan. Bukan cuma satu melainkan armada mobil pengiriman. Pengiriman barang semakin hari semakin banyak.

"Sekitar bulan Juni 2004 saya menggunakan mobil one box sebagai armada keliling, karena semakin hari jumlah barang semakin banyak, akhirnya pada bulan July 2004 pindah hijrah ke Hekinan, dan di hekinan itulah menjadi aktivitas keseharian," jelas Teguh, Kamsi (3/6/2021).

Dia menjelma menjadi pengusaha muda. Demi memperkuat branding, agar mudah diingat kakaknya memeberi usulan nama Sahabat. Usaha bernama Sahabat merupakan bisnis kecil- kecilan, disamping melayani kirim barang Sabtu- Minggu, juga memiliki toko kecil di Hekinan dan Nishio.

Demi makin maju maka Sahabat pindah ke pusat kota Nishio. Namanya berubah dari Sahabat menjadi Sariraya. Teguh ingin bisnis bukan sekedar menjual tempe di luar negeri. Maka usahanya akan lebih sempurna bila memiliki badan hukum.

Dia ingin diakui pemerintah Jepang. Maka Sariraya didaftarkan perusahaan Indonesia di Jepang sejak Desember 2004. Sariraya didirikan putra- putri bangsa, antara lain Teguh Wahyudi, DR. Suyoto Rais dan Tri Umiati. Usaha Sariraya terus dikembangkan, juga didukung sahabat masyarakat Jepang pecinta Indonesia.

Sariraya diharapkan diterima seluruh masyarakat Jepang. Dari sekedar bisnis, Sariraya mengenalkan budaya Indonesia lewat live concert, charity concert, pertunjukan budaya, dan kegiatan amal. 

Bisnis Sariraya Co.,Ltd meliputi produksi tempe Yonezu Nishio, keripik tempe, bento tempe O- Bento, restoran di Nishio, swalayan di Nishio, hingga impor produk Indonesia. Inilah kekuatan jaringan warga Indonesia di Jepang, memberikan harapan buat pengusaha muda agar tidak menyerah. Dsy4

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU