IDI Rekomendasikan Perpanjang Tutup Pasar, Ini Tanggapan Bupati Jombang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Jun 2020 18:32 WIB

IDI Rekomendasikan Perpanjang Tutup Pasar, Ini Tanggapan Bupati Jombang

i

Suasana Pasar Peterongan yang masih terlihat sepi pasca ditutup sementara selama tiga hari. (SP/M. Yusuf)

 

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Pasar Peterongan, Jombang, Jawa Timur, kembali dibuka usai ditutup sementara selama tiga hari. Penutupan tersebut lantaran ada pedagang yang berjualan di pasar tersebut, terinfeksi Covid-19, Selasa (09/6/2020).

Namun terkait penutupan tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jombang merekomendasikan kepada Pemkab Jombang yang disampaikan secara tertutup, untuk memperpanjang penutupan Pasar Peterongan.

Menanggapi rekomendasi tersebut, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19
mengungkapkan, bahwa pihaknya masih mempertimbangkan.

"Mereka minta ganti rugi siapa, kalau menuntut ganti rugi. Nah kita perhitungkan tiga hari dulu. Ini sebagai perhatian kepada warga dan para pembeli masyarakat semuanya," ungkapnya, kepada jurnalis.

Kalau tiga hari ini nanti masuk, kemudian tidak mematuhi itu baru kita perpanjang. Menurut versi IDI, Pasar Peterongan sudah menjadi klaster.

"Namun, kalau ditutup kan bagaimana masyarakatnya. Sedangkan itu masalah-masalah yang harus kita undang bagaimana bisa berjalan dengan baik. Jadi kita bersihkan selama tiga hari, kita semprot semuanya," ujarnya.

Kemudian, papar Mundjidah, ketika masuk sudah ada perubahan pakai tanggal genap dan ganjil. Ini adalah untuk mengurangi jarak. Ada satu pintu dan juga harus pakai masker.

"Kalau gak pakai masker tidak boleh masuk. Ya itu kita tertibkan seperti itu dulu. Kalau ini masih gak diperhatikan, gak disiplin, ya itu baru kita adakan penutupan lagi," paparnya.

Kemudian, disinggung soal mendatangkan mobil PCR untuk melakukan tes masal di kawasan Peterongan, Mundjidah menegaskan, jika pihaknya sudah mendapat laporan dari Dinkes.

"Nanti bersama-sama dengan Mojokerto akan dibawa ke Jombang. Program itu sudah ada. Besok hari Selasa, kita sudah membeli satu item PCR ini, alat untuk mendeteksi swab.

Masih menurut Mundjidah, tidak sampai menunggu berapa hari, dua jam gak sampai sudah keluar hasilnya. Insya Allah besok sore datang, Rabu sudah bisa dioperasikan.

"Untuk anggaran alat ini sebesar Rp 1,3 miliar dari rumah sakit. Jadi anggaran Covid-19 kan ada yang di rumah sakit," tukasnya.

Sementara itu, seperti dikatakan sebelumnya oleh Ketua IDI Cabang Jombang, dr Ahmad Iskandar Dzulkarnain, yang mengatakan bahwa rekomendasi secara tertutup kepada ketua gugus tugas agar penutupan diperpanjang.

"Pertimbangannya, inkubasi virus selama dua minggu. Saya kira kalau yang murni di Jombang ini jadi kluster ini ada dua yang keduanya terhubung di Plosokerep dan Pasar Peterongan.

Menurut Iskandar, kalau ini dibiarkan bukan tidak mungkin kasus positif akan semakin menanjak. "Dan apa boleh buat kalau PSBB yang saya yakin sesuatu yang tidak nyaman bagi masyarakat, terpaksa akan dilakukan," pungkasnya.

Hingga saat ini, data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, tercatat terkonfirmasi positif mencapai 94 orang.(suf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU